by Yayasan Telaga Insan Beriman (Al-Iman Center) | Jun 22, 2016 | AlimanCenter.TV, Ramadhan
Video Program Spesial Ramadhan: Menyegerakan Berbuka (10 Pohon Ibadah Bagian Ke-2)
YouTube HD: https://youtu.be/HAWFJ7-oNHc
AlimanCenter.Com | Membuka Wawasan – Menggugah Kesadaran
by Danu Wijaya danuw | Jun 21, 2016 | Artikel, Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Oleh karena itu jangan membiarkan waktu sia-sia tanpa aktivitas yang berarti.
Di antara aktivitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan dilakukan oleh umat Islam adalah memperbanyak doa, dzikir dan istighfar.
Bahkan doa orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka perbanyaklah berdoa untuk kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain, khususnya yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah.
Doa dan istighfar pada saat mustajab adalah:
- Saat berbuka
- Sepertiga malam terakhir, yaitu ketika Allah Swt. turun ke langit dunia dan berkata: Siapa yang bertaubat ? Siapa yang meminta? Siapa yang memanggil? Sampai waktu shubuh (HR Muslim)
- Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah Taala berfirman, Dan waktu sahur mereka memohon ampun.
- Mencari waktu mustajab pada hari Jumat, yaitu di saat-saat terakhir pada sore hari Jumat.
- Duduk untuk dzikir, doa dan istighfar di masjid, yaitu setelah menunaikan shalat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Barangsiapa shalat Fajar berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir hingga terbit matahari, lalu shalat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna” (HR At-Tirmidzi)
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
by Danu Wijaya danuw | Jun 21, 2016 | Artikel, Ramadhan
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (QS. 2:185). Pada bulan ini Al-Quran benar-benar turun ke bumi (dunia) untuk menjadi pedoman manusia dalam segala macam aktivitasnya di dunia. Dan malaikat Jibril turun untuk memurajaah (mendengar dan mengecek) bacaan Al-Quran dari Rasulullah Saw, maka tidak aneh jika Rasulullah Saw lebih sering membacanya pada bulan Ramadhan.
Iman Az-Zuhri pernah berkata: Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita (selain shiyam) ialah membaca Al-Quran. Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid dan esensi dasar diturunkannya Al-Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan diamalkan (QS. Shad: 29).
Pada bulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al-Quran untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan petunjuk Al-Quran. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Quran, baik secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfidz (mengamalkan), talim (mengajarkan) dan tahkim (menjadikannya sebagai pedoman).
Rasulullah Saw. bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلّمَ القُرْآنَ وَعَلّمَهُ
“Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya”
Orang yang mempelajari Al-Qur’an adalah orang yang masuk pada tahapan awal dari interaksi terhadap Al-Quran. Orang yang mengajarkan Al-Quran adalah orang yang sudah sampai tahapan akhir dari interaksi terhadap Al-Quran. Namun secara umum orang-orang yang berjiwa Robbani adalah orang yang senantiasa mengajarkan Al-Quran dan pada saat yang sama mereka belajar Al-Quran, dan semuanya masuk orang yang terbaik dari umat Islam.
Salah satu interaksi yang harus diperbanyak di bulan Ramadhan adalah tilawah Al-Quran. Salafus shalih sangat serius dalam masalah tilawah. Utsman bin Affan mengkhatamkan setiap hari Al-Quran di bulan Ramadhan, imam As-Syafii mengkhatamkan 60 kali dalam bulan Ramdhan di luar waktu sholat. Sebagian ada yang setiap pekan khatam dan ada yang sepuluh hari khatam. Demikianlah tilawah shalafus shalih.
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
by Yayasan Telaga Insan Beriman (Al-Iman Center) | Jun 21, 2016 | AlimanCenter.TV, Ramadhan
Video Program Spesial Ramadhan: Mengakhirkan Sahur (10 Pohon Ibadah Bagian Ke-1)
YouTube HD: https://youtu.be/C_XYcwJIVVA
AlimanCenter.Com | Membuka Wawasan – Menggugah Kesadaran
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Sahur, adalah termasuk ibadah yang dilalaikan oleh banyak orang padahal sahur merupakan sumber kebaikan dan rahasia pertambahan. Nabi SAW bersabda, “Kalian harus melakukan sahur ini, karena sesungguhnya sahur adalah makanan yang diberkahi.” (Shahih al Jami’ oleh Albani).
“Makan sahur adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, oleh karena itu janganlah kalian sia-siakan.” (HR. Ahmad). Termasuk berkah dalam sahur adalah tetap sahur walaupun hanya sedikit, itu sudah cukup, meskipun hanya seteguk air. Sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Sahurlah kalian, walaupun hanya dengan air.” (Dishahihkan oleh Albani).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang sahur.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Albani). Shalawat Allah adalah rahmat-Nya dan shalawat malaikat adalah doa memintakan ampunan dan rahmat. Adapun waktu sahur adalah seperti yang ditunjukkan oleh Zaid bin Tsabit saat bercerita dirinya sahur bersama Nabi SAW kemudian melaksanakan shalat. Seseorang bertanya kepada Zaid, berapa jeda antara keduanya, yaitu antara sahur dan adzan? Zaid menjawab: kira-kira antara limapuluh atau enampuluh ayat.” (Mutafaqun ‘Alaih).
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam dengan sepuluh ayat maka dia tidak termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat malam dengan seratus ayat maka dia ditetapkan sebagai orang yang khusuk (qanitin). Dan barangsiapa yang shalat malam dengan seribu ayat maka dia ditetapkan sebagai orang yang mendapatkan qintar.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Albani).
Nabi SAW memberitahukan tentang nilai satu qintar dengan mengatakan, “Qintar itu pahala yang nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Thabarani dan dihasankan oleh Albani).
Bangunlah dan bangunkan keluargamu. Jangan kau halangi keluargamu dari mendapatkan kebaikan yang agung ini. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa bangun malam dan membangunkan istrinya, kemudian keduanya shalat, maka Allah catat keduanya termasuk laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Albani).
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia