by Danu Wijaya danuw | Sep 24, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
New York – Kasus Rohingya menjadi salah satu sorotan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Salah satu masalah terbesar dalam mengatasi krisis ini adalah sikap pemerintah Myanmar yang menolak bantuan untuk Rohingya, kecuali dari Indonesia.
“Myanmar tidak mau menerima (bantuan),” kata JK di di sela-sela kunjungannya di New York, Amerika Serikat (AS), Senin (18/9/2017).
JK menyarankan ada perlakuan yang berbeda dalam mengatasi krisis di Myanmar. Yakni penyelesaian secara politik dan kemanusiaan. Secara politik, partai yang mayoritas di Rakhine State adalah partai supremasi Buddha yang dianggap akan menjaga konstituennya.
“Agama perbedaannya jelas. Tapi bukan selalu agama. Di Yangon ada ratusan masjid yang berdiri di sana,” jelasnya.
Karena itu, JK meminta masalah politik diselesaikan secara politik dan masalah kemanusiaan diselesaikan secara kemanusiaan.
“Politik diselesaikan secara internal. HAM semua kewajiban punya warga negara,” ujarnya.
Pemerintah berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk ikut menjaga hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Myanmar.
“Ini jangan sampai tertutup, karena adanya hal-hal yang mungkin bisa membuat upaya yang sudah dirintis dengan membuka pintu diplomasi ini tertutup kembali,” kata Ito Sumardi, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar.
Ini adalah momentum yang sangat penting buat komunitas internasional melihat keseriusan Indonesia membantu Myanmar. Tidak hanya berbicara, tidak hanya mengecam, kita juga berbuat.
Untuk diketahui, pemerintah Indonesia pagi ini mengirimkan bantuan kemanusiaan sebesar kurang lebih 20 ton ke Myanmar pada hari jumat 22 September 2017.
Sumber tulisan berita : Detik
Foto : Liputan6
by Danu Wijaya danuw | Sep 19, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo rupanya tidak ambil pusing atas polemik pemutaran film G30S/PKI di lingkup internal institusinya. Dia menegaskan acara nonton bareng film kontroversial itu memang perintahnya.
“Iya itu memang perintah saya, mau apa? Yang bisa melarang saya hanya pemerintah,” kata Jenderal Gatot saat ditemui seusai ziarah di Makam Bung Karno (MBK), Bendogerit, Blitar, Senin (18/9/2017).
Gatot menyatakan Mendagri sudah mengizinkan dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film garapan era Orde Baru tersebut. Saat ditanya mengenai materi film itu masih menjadi polemik, Gatot mengatakan menonton film tersebut merupakan upaya meluruskan sejarah.
“Biarin aja, saya nggak mau berpolemik. Ini juga upaya meluruskan sejarah. Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu,” jelasnya.
Menurut Gatot, bahkan Presiden Sukarno sendiri pernah memberi pesan untuk tidak melupakan sejarah. “Sejarah itu jangan mendiskreditkan. Ini hanya mengingatkan pada anak bangsa, jangan sampai peristiwa itu terulang. Karena menyakitkan bagi semua pihak. Dan korbannya sangat banyak sekali,” ucapnya.
Rencana TNI menggelar acara nonton bareng film G30S/PKI memang menjadi polemik. Ada yang menilai film itu tak pantas ditonton lagi. Namun ada juga yang mendukung rencana TNI sebagai upaya mengingatkan sejarah kelam bangsa ini.
Sumber : Detik
by Danu Wijaya danuw | Sep 16, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Peserta aksi bela Rohingnya datang membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini Sabtu (16/9). Aksi itu juga diberi nama 169 karena digelar pada 16 September 2017.
Peserta aksi yang jumlahnya mencapai ribuan memadati kawasan tersebut sejak pukul 09.00 WIB. Beberapa bus dan kendaraan kecil lain, pengangkut para peserta juga tampak berjejer, di sekitar Monas dan Patung Kuda.
Aksi kali ini digelar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan dihadiri sejumlah organisasi masa (Ormas) Islam seperti FPI, PUI, Ikadi, Mathlaul Anwar serta berbagai elemen masyarakat.
Pusat acara dihelat tepat di sisi kiri muka pintu barat Monas, dekat Patung Kuda. Mereka mendirikan satu panggung, lengkap dengan pengeras suara bagi para tokoh yang berorasi.
Melalui pengeras suara, juga terdengar beberapa kali ajakan dari atas panggung kepada peserta aksi untuk meneriakan takbir beberapa kali. “Allahu Akbar Allahu Akbar.”
Peserta aksi juga mengawali kegiatan tersebut dengan melantunkan doa bersama. Masa aksi dari berbagai elemen yang dominan memakai pakaian serba putih itu berdatangan menuju Patung Kuda. Ratusan aparat gabungan, baik TNI dan Polri juga terus bersiaga selama berlangsungnya aksi.
Prabowo dan Amien Rais Datangi Aksi Bela Rohingya

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan mantan ketua umum PAN Amien Rais, juga hadir di aksi bela Rohingya 169 yang digelar di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Prabowo hadir dengan pengawalan ketat, dan menggunakan mobil Lexus LX570 berwarna putih. Sesampai di lokasi, Prabowo langsung naik panggung dan disambut Presiden PKS Sohibul Iman.
Prabowo langsung duduk di panggung dan mendengarkan orasi-orasi. Dia juga sempat mendapat sabutan dari massa aksi. Massa aksi pun langsung meneriakkan takbir. Tak lama kemudian Amien Rais tiba saat Prabowo berorasi.
Dalam kata sambutannya, Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada 30 ormas Islam dan Presiden Partai PKS karena sudah mengundang dirinya hadir di tengah-tengah massa aksi bela Rohingya.
“Saya hadir di sini untuk menyampaikan solidaritas kita untuk etnis Rohingya,” ujarnya saat berorasi di depan massa aksi bela Rohingya.
Sementara, Amien Rais menyampaikan dalam orasinya, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak dari segala bangsa.
“Makanya rezim Jokowi ini memang punya tugas secara konstitusional untuk membantu mengatasi kezaliman yang ada di muka bumi dan membantu kaum Rohingya,” katanya.
Walubi Budha Indonesia

Dalam kesempatan ini Walubi mewakili Budha Indonesia menyesalkan tragedi kekejaman di myanmar dan turut mendoakan akan kedamaian disana.
Warga Rohingya beserta Anaknya

Dua pria rohingya beserta anak-anaknya yang berjilbab turut hadir. Dalam waktu dekat memang membutuhkan bantuan bagi pengungsi rohingya. Namun dalam waktu lama membutuhkan kewarganegaraan dan keadilan dari myanmar.
Sumber : Viva/CnnIndonesia
by Danu Wijaya danuw | Sep 15, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Jakarta – Situs resmi PSSI milik induk sepak bola tertinggi di Indonesia dibajak. Seluruh kanal tidak bisa diakses pada Kamis (14/9) sore.
Dalam situs PSSI tertera gambar yang diduga pengungsi Rohingya dan suporter sepak bola yang membentangkan pesan mengenai tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya dan berbagai gambar pengungsi.
Selain foto itu juga terdapat tulisan yang mempertanyakan pelarangan PSSI terkait aksi solidaritas kemanusiaan di dalam stadion.
“Dengan alasan politik PSSI melarang aksi solidaritas kemanusian di dalam Stadion. Lalu apa bedanya Rohingya, Palestina, dan Paris?”
“Kenapa untuk aksi Paris boleh, sedangkan untuk Palestina dan Rohingya dilarang? Apalagi menghitung jumlah korban jauh lebih banyak korban di Palestina dan Rohingya.”
Pembajakan situs PSSI terjadi beberapa jam setelah Komisi Disiplin PSSI memberikan sanksi kepada Persib Bandung terkait aksi solidaritas Bobotoh yang melakukan koreografi bertuliskan ‘Save Rohingya’ saat laga kontra Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/9).
Persib dikenakan denda 50 juta dengan masa bayar 2 minggu. Para suporter Bobotoh mulai mengumpulkan koin untuk bayar denda PSSI. Sanksi diberikan menggunakan surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 Komdis PSSI menyatakan Persib melanggar pasal 67 ayat (3) kode disiplin PSSI.
Hingga Kamis (14/9) petang, situs PSSI belum bisa dibuka dan diakses secara normal.
Ini bukan kali yang pertama situs PSSI diretas. Tercatat pada tahun 2011, situs yang kala itu masih beralamat di www.pssi-football.com juga pernah dibajak.
Sumber : CNNIndonesia
by Danu Wijaya danuw | Sep 12, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Pada pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/9/2017).
Pendukung Viking Persib Club (VPC) atau dikenal Bobotoh membuat sebuah koreo atraktif bertulis “Save Rohingya” di tribun timur Stadion sebelum pertandingan dimulai.
Bobotoh terancam terkena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah membuat koreo bertuliskan itu.
Siap Patungan
Menanggapi hal tersebut, dirigen Viking Persib Club, Yana Umar menegaskan, Bobotoh siap patungan.
“Tidak masalah jika didenda. Kami siap patungan dengan membayarkan denda tersebut,” Kata Yana
Bukan Politis, Namun Kemanusiaan
Yana menegaskan, koreografi yang dilakukan para Bobotoh pada laga tersebut sama sekali tak bermuatan politis.
“Ini masalah kemanusiaan karena kami peduli dengan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar. Dikatakan politis kalau memang ada lawan yang berseteru. Kami tak merasa ini sebagai hal yang politis,” pungkas Yana.
Persib Bandung ditahan imbang Semen Padang 2-2 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/9).
Seperti diketahui, isu persekusi, pengusiran, bahkan pembunuhan etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, mengundang keprihatinan masyarakat internasional termasuk Indonesia.
by Danu Wijaya danuw | Sep 12, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Di tengah kebahagiaan melangsungkan pernikahan, pasangan pengantin Fudhla Zahida (20) dan Miqdad Rabbani (23) tidak melupakan saudara Muslim yang dilanda kesedihan dan keterpurukan.
Di hari bahagianya yang berlangsung pada Ahad (10/9), pasangan tersebut mendonasikan buwuhan manten (hadiah pernikahan berbentuk uang) untuk Muslim Rohingya.
“Kami ingin membagi kebahagiaan kami di pernikahan untuk Rohingya. Ingin meringankan beban mereka meski sedikit,” kata Miqdad
“Nominalnya belum tahu soalnya belum dihitung. Amplopnya masih di kotak belum dibongkar, masih banyak tamu yang datang,” ucap Miqdad.
Nantinya uang hadiah dari tamu undangan akan dikumpulkan dan diberikan kepada Laznas LMI.
Laznas LMI sebagai bagian dari Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar mendapat kepercayaan menerima amanah buwuhan manten tersebut.
“Semoga bantuan ini menjadi salah satu sarana keberkahan bagi kedua mempelai dalam menjalani kehidupan rumah tangga,” tutur Agus Supriono, kepala kantor layanan LMI Kediri.
Miqdad dan Fudhla merupakan satu almamater Pondok Pesantren Husnul Khotimal, Kuningan, Jawa Barat. Namun kala itu keduanya belum saling kenal.
Mereka masing-masing melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Mereka baru kenalnya ketika di Kairo pas kuliah.
Saat ini keduanya masih berlibur di Kediri. Miqdad akan kembali ke Kairo pada 24 September, sedangkan Fudhla 7 Oktober.
Sumber : Republika/Kumparan