by Danu Wijaya danuw | Jul 23, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
BANDA ACEH – Sebanyak 114 bakal calon legislatif (bacaleg) DPR Aceh dari berbagai partai politik (parpol) gugur pada tahap tes mampu baca Alquran yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Merekapun dinyatakan tidak bisa mengikuti pemilu 2019.
Ketua Pokja Uji Baca Alquran, Akmal Afzal seusai rapat pleno di Kantor KIP Aceh mengungkapkan rincian 114 Bacaleg DPR Aceh yang gugur terdiri dari 39 orang dinyatakan tidak lulus, karena tidak mampu.
Selain itu, terdapat juga 75 orang lainnya yang tidak hadir hingga batas tes mampu baca Alquran berakhir pada Sabtu (21/7/2018) sore.
Artinya, ada 114 orang yang gugur pada tahap ini dan mereka harus diganti dengan orang lain.
“Sebanyak 39 orang sudah dites tapi tidak mampu baca Alquran. Sementara yang 75 orang tidak hadir walaupun sudah diberi waktu dari tanggal 16-21 Juli, tapi mereka tidak menggunakan waktu itu. Mereka yang tidak lulus tersebar dari 20 partai,” ujar Akmal.
Akmal mengatakan, total bacaleg DPR Aceh yang mendaftar sebanyak 1.338 orang. Namun mereka semua harus mengikuti tes mampu baca Alquran
Dirinya tidak bisa menyebut bacaleg dari partai mana saja yang tidak lulus baca Al Qur’an dan tidak hadir dengan alasan etika.
Tapi, dari 20 partai peserta Pemilu itu, hanya 6 partai yang bacalegnya lulus semuanya.
“Dari 20 partai hanya 6 partai yang dinyatakan bersih dari yang tidak mampu baca Alquran.”
“Partai yang bersih itu adalah, 2 dari partai lokal dan 4 dari partai nasional,” sebutnya, yang juga tidak mau menyebut nama partainya dengan alasan etika.
Ada kemungkinan partai Islam nasional seperti PKS, PAN, PKB, PPP dan sebagainya yang sudah mengantisipasi Bacaleg Aceh untuk bisa baca Al Qur’an.
Sumber : SerambiNews
by Danu Wijaya danuw | Oct 14, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
BANDA ACEH – Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Fikri Isik, menyampaikan ceramahnya di depan ribuan jamaah usai shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (13/10/2017).
Banyak jamaah yang dibuat merinding gara-gara ceramah Wakil PM Turki itu.
Hingga beberapa kali, para jamaah memekikkah Allahu Akbar secara serentak, di sela-sela ceramah itu.
Fikri Isik menyampaikan ceramahnya dalam bahasa Turki lalu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah.
Dalam sambutannya itu, Isik menyampaikan kedekatan Aceh dengan Turki yang terjali ratusan tahun sebelumnya.
“Apa yang telah dilakukan kakek kami terdahulu kepada Aceh, insya Allah kami akan berusaha mengikuti jejak kakek kami,” kata Isik.
“Allahu akbar, Allahu akbar!,” pekik para jamaah.
Ia menyampaikan, kesulitan yang dihadapi bersama telah mempersatukan kita semua.
“Kami juga mengetahui kepedulian dukungan rakyat Aceh di saat upaya kudeta di Turki satu tahun lalu,” sebutnya.
“Kita seperti susunan bata, demi tercipta kedamaian, kita akan terus bekerjasama. Terima kasih atas sambutan hangat seluruh masyarakat Aceh dan Gubernur Aceh,” pungkasnya
Agenda Wakil PM Turki di Aceh
Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Fikri Isik, dijadwalkan akan mengunjungi Aceh, jumat (13/10/2017) sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf ke Turki akhir bulan lalu.
Fikri Isik dan rombongan tiba melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang pada pukul 11.00 WIB yang dijemput langsung oleh gubernur Aceh.
“Beliau datang ke Aceh setelah melakukan permintaan khusus kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk mengunjungi Aceh,” kata Mulyadi Nurdin.
Kemudian Fikri Isik dan rombongan menunaikan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Aceh. “Usai shalat Jumat, Wakil PM Turki akan memberikan sambutan di hadapan para jamaah,” sebutnya.
Setelah itu, dijadwalkan, Fikri Isik bersama rombongan melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh di Pendopo.
“Kemudian mengunjungi Museum Tsunami Aceh, perumahan Turki, makam Tengku Salahuddin di Bitay, serta kompleks Istanbul Orphenage Complex,” pungkas Mulyadi Nurdin
Sumber : SerambiNews
by Danu Wijaya danuw | Jul 7, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Qari muda bersuara merdu Muzammil Hasballah telah melangsungkan ijab qabul di Masjid Agung Al-Makmur, Banda Aceh, Aceh. Pada Jum’at 7 Juli 2017, pukul 06.30 WIB.
Muzammil menjadi Imam Subuh tempat akad nikah berlangsung. Saat prosesi ijab qabul nikah, Muzammil memurojaah hafalan ayat Al Qur’an Sebelum proses ijab qabul. Muzammil melantunkan ayat suci Alquran sebanyak tiga surat yaitu surat Annisa ayat 34, surat Arrum ayat 21 dan surat At-Tahrim ayat 6 dengan merdunya.
Muzammil duduk di depan penghulu dengan mengenakan jas dan dasi kupu serta dipadu dengan kemeja putih.
Bertindak sebagai wali nikah yaitu ayah kandung Sonia, Idris. Proses ijab qabul berlangsung lancar dan dengan disahut sah oleh jemaah yang hadir.
“Saya terima nikah Sonia Ristanti anak kandung bapak untuk saya dengan mahar 20 gram emas, tunai,” kata Muzammil.
Setelah itu, Sonia baru dibawa masuk ke dalam Masjid dan duduk di samping Muzammil. Ia mengenakan cadar sehingga hanya kelihatan dua bola matanya. Sonia terlihat beberapa kali menangis haru saat duduk bersanding dengan Muzammil.
Prosesi akad nikah dilanjutkan dengan momen penyerahan mahar dari Muzammil kepada Sonia dan doa suami untuk istri. Sonia juga diminta untuk salam takzim kepada suami dengan mencium kedua tangan Muzammil.
Prosesi akad nikah Muzammil berakhir sekitar pukul 08.00 WIB. Jemaah yang hadir sempat berebutan bersalaman dengan Muzammil, tapi panitia masjid langsung membawanya ke dalam sebuah ruangan. Tak lama berselang, ia meninggalkan lokasi.
Siapa Muzammil Hasballah?
Muzammil dikenal sebagai qari Indonesia yang terkenal merdu suaranya. Dia seringkali tampil beberapa kali distasiun televisi untuk melafalkan hafalan Qur’an. Sebagai mahasiswa ITB yang masih lajang, Muzammil diidolakan banyak pihak.

Di pagi hari sehabis subuh ratusan orang melihat prosesi akad nikah Muzammil Hasballah
Ketertarikan pemuda kelahiran 21 September 1993 ini terhadap langgam Al Qur’an dimulai sejak ia masih kecil. Selama menempuh pendidikan di Jurusan teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung, dia tetap mempelajari al qur’an dan dekat dengan masjid. Sehingga ia kerap dipercaya untuk menjadi imam sholat.
Imam muda bersuara emas yang berhasil mendapat pujian dari Imam Masjidil Haram ini, selalu mengingat pesan ibunya untuk berhati Mekkah dan berotak Jerman (cerdas).
Berkat lantunan bacaan qur’annya itu berhasil bertemu langsung dengan idolanya, Syeikh Abdul Rahman bin Jamal Al Ausy, sang Imam Masjidil Haram.
Siapa Sonia Istri Muzammil?
Ternyata wanita berusia 22 tahun ini, merupakan adik kelas Muzammil sejak SMA. Sonia baru saja saja lulus kuliah pada tahun ini dari Universitas Syiah Kuala, Aceh dijurusan yang sama dengan Muzammil.
Dalam captionnya, ustadz Yusuf Mansur menuliskan,”Jangan pada patah hati yah.. hehehe. Pada seneng…yang doain Muzammil, Insyaallah bisa berJodoh dengan Jodoh yang menyenangkan dan menentramkan hati,” tulis Yusuf.
Barakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jama’a baina kuma fii khair.
by Danu Wijaya danuw | May 10, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis diusir oleh masyarakat Aceh pada Sabtu (06/05) karena dianggap terlibat dalam kasus penghadangan Ketua Umum DPP Front Pembela Islam Ustadz Shabri Lubis pada Jumat (05/05) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Pengusiran oleh warga aceh tersebut dilakukan dengan aksi yang diadakan di tugu Bundaran Simpang Lima Kota Banda Aceh.
Setelah melalukan aksi kecaman tersebut, ribuan warga Aceh menyambangi Hotel Hermes Palace Ulee Kareng yang merupakan lokasi Gubernur Cornelis menginap.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Barat tersebut, dikabarkan datang ke Aceh untuk menghadiri acara pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) yang diadakan di kota Banda Aceh.
Saat berdemo di depan hotel tersebut, mereka meminta manajemen Hotel Hermes agar mengeluarkan Cornelis dari kamar hotel, karena masyarakat Aceh tidak bersedia pejabat beragama Kristen Katolik tersebut datang ke Aceh karena ia telah menolak kedatangan ulama terkemuka di Kalimantan Barat.

Warga aceh bersama ulama aceh mengusir Gubernur Kalbar
“Usir! Usir Cornelis Gubernur Kalimantan Barat! Usir Cornelis karena intoleran terhadap agama lain! Cornelis harus segera angkat kaki dari Aceh!,” teriak salah seorang peserta aksi yang disambut dengan teriakan massa aksi lainnya.
Selain itu, peserta aksi juga mengatakan tidak akan beranjak sebelum Cornelis pulang ke daerahnya.
“Kita akan tunggu sampai sampai Gubernur intoleran itu pulang dari Aceh! Usir Gubernur intoleran!,” pekiknya lagi.
Setelah pihak Hotel Hermes menunjukkan bukti kepada peserta aksi bahwa Gubernur Cornelis sudah check out sekitar pukul 12.00 WIB, massa aksi kemudian membubarkan diri.
Ide pengusiran Cornelis itu timbul setelah mencuatnya berita penolakan ulama di Kalimantan Barat yang beredar pada Sabtu (6/5) malam dengan tagar #CornelisSARA dan menjadi trending topic di Twitter.
Selain itu Gubernur Kalbar turut aktif melakukan pengusiran terhadap Habib Rizieq dari FPI dan Teungku Zulkarnaen dari MUI. Bahkan didalam pidatonya Cornelis memprovokasi warga Kalbar mengusir mereka.
Sumber : Tribunnews/BersamaIslam
by Danu Wijaya danuw | Sep 10, 2016 | Artikel, Dakwah
Mari kagum sejenak pada Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam dari Kerajaan Aceh kala itu (1607-1636). Atas ungkapan terkenalnya tentang hukum.
Hadih Maja, ” Mate aneuk meupat jirat, reule adat hana pat ta mita!”, Mati anak ada kuburnya. Rusak hukum tiada gantinya!
Kalimat yang jadi peribahasa ini diucapkan Sang Sultan kala menghukum rajam Meurah Pupok, putra tercintanya yang berzina.
Sebuah ungkapan yang menyentuh karena diucapkan dengan menahan air mata dan sesak di dada sebagai seorang ayah penuh cinta.
Hingga hari ini kita mengenang Iskandar Muda sebagai sosok pemimpin yang jaya semasa itu. Merindu hukum yang adil tegak, penguasa tegas bertindak, walau pada para tercinta.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Pro-U Media