0878 8077 4762 [email protected]
Qatar Kirim Pesawat Bantuan ke Somalia

Qatar Kirim Pesawat Bantuan ke Somalia

QATAR – Emir Qatar telah mengirim sebuah pesawat yang membawa bantuan medis dan dokter ke Somalia. Bantuan ini dikirim untuk membantu negara tersebut mengatasi bencana ledakan bom terburuknya.
Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan langkah tersebut pada Selasa (17/10/2017). Ia memerintahkan sebuah pesawat militer untuk berangkat ke bandara internasional Mogadishu, kantor berita resmi QNA melaporkan .
Sedikitnya 276 orang tewas dan 300 lainnya cedera pada insiden peledakan, Sabtu (14/10/2017) saat sebuah truk berisi bahan peledak meledak di sebuah distrik komersial yang sibuk. Namun sumber medis memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 300 orang.
Pengiriman bantuan tersebut didampingi oleh Qatar International Search and Rescue Group dan tim medis yang komprehensif.
“Tim medis dengan peralatan medis terbaru akan ikut serta dalam perawatan korban yang terluka dan mengevakuasi korban luka melalui jembatan udara untuk menerima perawatan di luar Somalia,” tambahnya.
Tak hanya Qatar, pesawat dari Amerika Serikat, Kenya dan Turki juga tiba di Mogadishu untuk mengirim bantuan.
Bencana ledakan bom yang diklaim ‘terbesar’ ini kian parah dengan sistem kesehatan yang rapuh. Pasalnya, Somalia adalah sebuah negara yang telah mengalami perang saudara selama tiga decade dan gelombang anarki dan sangat bergantung pada bantuan luar negeri.
Belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas peledakan bom tersebut, namun pemerintah menuduh al-Shabaab berada di balik aksi ini.
 
Sumber : Daily sabah

Kecuali dari Indonesia, Myanmar Tolak Bantuan untuk Etnis Rohingnya

New York – Kasus Rohingya menjadi salah satu sorotan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Salah satu masalah terbesar dalam mengatasi krisis ini adalah sikap pemerintah Myanmar yang menolak bantuan untuk Rohingya, kecuali dari Indonesia.
“Myanmar tidak mau menerima (bantuan),” kata JK di di sela-sela kunjungannya di New York, Amerika Serikat (AS), Senin (18/9/2017).
JK menyarankan ada perlakuan yang berbeda dalam mengatasi krisis di Myanmar. Yakni penyelesaian secara politik dan kemanusiaan. Secara politik, partai yang mayoritas di Rakhine State adalah partai supremasi Buddha yang dianggap akan menjaga konstituennya.
“Agama perbedaannya jelas. Tapi bukan selalu agama. Di Yangon ada ratusan masjid yang berdiri di sana,” jelasnya.
Karena itu, JK meminta masalah politik diselesaikan secara politik dan masalah kemanusiaan diselesaikan secara kemanusiaan.
“Politik diselesaikan secara internal. HAM semua kewajiban punya warga negara,” ujarnya.
Pemerintah berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk ikut menjaga hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Myanmar.
“Ini jangan sampai tertutup, karena adanya hal-hal yang mungkin bisa membuat upaya yang sudah dirintis dengan membuka pintu diplomasi ini tertutup kembali,” kata Ito Sumardi, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar.
Ini adalah momentum yang sangat penting buat komunitas internasional melihat keseriusan Indonesia membantu Myanmar. Tidak hanya berbicara, tidak hanya mengecam, kita juga berbuat.
Untuk diketahui, pemerintah Indonesia pagi ini mengirimkan bantuan kemanusiaan sebesar kurang lebih 20 ton ke Myanmar pada hari jumat 22 September 2017.
 
Sumber tulisan berita : Detik
Foto : Liputan6

Turki Mengirimkan 10.000 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Rohingya

Turki akan mengirimkan 10.000 ton bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rohingya yang telah melarikan diri dari kekerasan di Myanmar.
“Hasil pembicaraan kami dengan pemimpin Myanmar, kami diberikan jaminan ke wilayah tersebut. Kami akan mengirimkan 10.000 ton bantuan kemanusiaan.” Kata Presiden Erdogan (Rabu, 6/9/2017)
“Menteri Luar Negeri kami, Presiden Kemanusiaan Turki TIKA, istri dan anak saya merupakan bagian dari delegasi yang akan tiba di Bangladesh pada hari Rabu malam. Mereka akan berkeliling area pengungsian dan membagikan bantuan,” lanjutnya dalam sebuah pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan di ibukota Ankara.
Presiden Erdogan menambahkan, “Turki telah mengirimkan 1.000 ton bantuan kemanusiaan untuk Rohingya pada tahap pertama”
Erdogan juga menyatakan akan membawa kejahatan kemanusiaan ini ke Dewan Keamanan PBB.
Sebagaimana dilansir dari media Turki, Yeni Safak, sekitar 146.000 warga Muslim Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh akibat kekerasan di Myanmar.
Pemerintah Myanmar tidak mengizinkan organisasi asing memasuki wilayah tersebut, sehingga jumlah pasti korban jiwa juga belum dapat dipastikan.
Rakhine, yang terletak di sebelah barat Myanmar sejak lama dilanda kekerasan. Sejak kekerasan kembali meletus Oktober lalu, PBB melaporkan telah terjadi pemerkosaan massal, pembunuhan (termasuk terhadap bayi dan anak kecil), pemukulan brutal dan penghilangan paksa.
 
Sumber : Turkinesia/Yeni Safak

Bantuan Pemerintah Distop, Masjid Istiqlal Tidak Sediakan Sahur untuk Peserta Iktikaf

JAKARTA – Setiap sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong melakukan iktikaf di Masjid Istiqlal untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Mereka melakukan ibadah seperti shalat malam, membaca Alquran, dan berdoa kepada Allah.
Namun, pada tahun ini ada yang berbeda dari pelaksanaan iktikaf di Masjid Istiqlal. Pengurus Masjid Istiqlal kali ini tidak menyediakan hidangan sahur untuk para jamaah.
Lantaran tahun ini tidak ada bantuan dari pemerintah dan hanya mengandalkan swadaya dari masyarakat.
“Tahun yang lalu kan biasanya disediakan 1.000 per malam. Nah tahun ini enggak,” ujar Kepala Bagian Protokol dan Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abd Salam Sabtu (17/6).
Ia menuturkan, pada setiap sepuluh hari terakhir Ramadhan Masjid Istiqlal selalu menggelar shalat malam berjamaah yang dimulai dari pukul 01.00 WIB. Sebelum melaksanakan ibadah tersebut, Imam Besar Masjid Prof Nasaruddin Umar memberikan tausyiah kepada jamaah,
“Kami sudah mengadakan Qiyamul Lail sejak malam ke-21 kemarin. Itu mulainya dari jam satu pagi didahuluhui dengan tausyiah Imam Besar,” ucapnya.
Ia menambahkan, meskipun tidak ada hidangan sahur pada tahun ini jamaah yang melakukan iktikaf di Masjid Istiqlal tidak terpengaruh. Justru, menurut dia, jamaah mengalami peningkatan.
Sangat disayangkan untuk hal ibadah keagamaan dihentikan dengan alasan efisiensi anggaran. Jika dibanding pengeluaran untuk keduniaan bisa hutang hingga Rp 3.000 triliun. Padahal peserta dari masyarakat kurang mampu dengan adanya sahur gratis, jadi termotivasi untuk iktikaf.
Ibadah iktikaf sendiri akan mendapat keberkahan, maghfirah dan rahmat, terutama keistimewaan malam lailatul qadar yang lebih baik dari 1.000 bulan. Dan seringkali imam qiyamul lail bersama jamaah mendoakan pemimpin dan kesejahteraan negeri ini.
 
Sumber : Republika/LintasParlemen