0878 8077 4762 [email protected]

Begini Akibat Bunuh Diri Dalam Islam

Kematian vokalis utama Band Linkin Park, Chester Bennington menggemparkan dunia hiburan. Ia diduga bunuh diri setelah ditemukan tidak bernyawa di Los Angeles, Kamis (20/07) waktu setempat karena aksi gantung diri.
Aksi bunuh diri dengan menggantungkan diri sebelumnya juga dilakukan oleh musisi Chris Cornell dan aktor Robin Williams. Padahal mereka kaya dan terkenal serta memiliki banyak fans.
Orang yang hatinya kosong dari iman dan takwa seringkali berpikir bahwa bunuh diri merupakan pilihan terbaik agar ia bisa terlepas dari beban yang dipikulnya.
“…. dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu,” (QS. An-Nisaa’ : 29).
Apabila kehidupan ini dijalani tanpa dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan, maka setan akan mudah menghasut pada hal-hal yang bodoh dan bathil. Termasuk ketika seseorang dihadapkan pada banyaknya permasalahan hidup yang rumit.
Padahal jelas-jelas bunuh diri adalah perbuatan yang merugikan dan dilarang oleh agama. Mungkin masalah dunia akan terlepas ketika ia mengakhiri hidupnya, tapi sungguh ia akan mendapat kerugian di akhirat kelak. Kerugian-kerugian itu di antaranya:
1. Di akhirat akan terus-menerus melakukan hal yang sama untuk membunuh dirinya sendiri
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bunuh diri dengan menggantung diri, dia akan menggantung diri di neraka. Orang yang menikam dirinya (dengan senjata tajam) maka dia akan menikam dirinya di neraka. Dan orang yang bunuh diri dengan menerjunkan diri dari tempat yang tinggi, maka dia akan menerjunkan diri di neraka,” (HR. Bukhari).
2. Kekal di neraka
Dari Abu Hurairah RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menerjunkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka dia di neraka jahannam menerjunkan diri di dalamnya, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya.
Dan barangsiapa minum racun untuk bunuh diri, maka racunnya itu di tangannya dia meminumnya di neraka jahannam kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya.
Dan barangsiapa bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata tajam itu di tangannya dia melukai dengannya di neraka jahannam, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya,” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasai).
3. Sekalipun terluka di saat jihad fi sabilillah, seorang yang mati bunuh diri takkan mendapat penghormatan dari Allah dan RasulNya
Dalam satu riwayat (Nabi SAW bersabda): Dahulu di antara orang-orang sebelum kalian ada seorang laki-laki yang terluka, lalu dia tidak sabar. Kemudian dia mengambil pisau lalu memotong tangannya, maka darahnya mengalir tanpa berhenti sehingga dia mati. Allah berfirman, “Hamba-Ku telah mendahului kehendak-Ku dengan dirinya,” (HR. Bukhari).
“Dari Jabir bin Samurah RA bahwasanya ada seorang laki-laki yang mengalami luka-luka, kemudian dia menghampiri tempat anak panah dan melukai dirinya dengan anak panah tersebut (sehingga mati). Maka Nabi SAW tidak mau menshalatkannya,” (HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya).
Maka saudaraku, isilah hari-hari kita dengan selalu mengingat Allah SWT. Apabila beban hidup terasa begitu berat sikapilah dengan pikiran yang positif dan iringi dengan doa yang tiada henti. Semoga Allah menjuahkan kita dari perbuatan-perbuatan yang merugikan di dunia dan di akhirat.
 
Sumber: ummi-online

Kisah Hikmah: Bukti Ucapan Rasul SAW

Oleh: Fauzi Bahreisy
 
Dalam Shahih Bukhari terdapat riwayat dari Sahl bahwa Nabi SAW dan kaum musyrikin bertemu dalam sebuah peperangan. Mereka saling bertempur. Setiap kaum kembali ke kemahnya.
Di antara kaum muslimin terdapat seorang pemberani yang membuntuti setiap musyrik dan menebas dengan pedangnya.
Lalu ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada yang melakukan seperti yang dilakukan oleh Fulan.” Beliau menjawab, “Ia termasuk penghuni neraka.” “Jika orang ini termasuk penghuni neraka, lalu siapa di antara kita yang masuk surga?” ujar mereka.
Kemudian ada yang berkata, “Aku akan membuntutinya. Jika ia bergerak cepat atau lambat aku akan selalu bersamanya”.
Sampai akhirnya ia terluka. Maka ia ingin mempercepat kematiannya. Ia letakkan pedangnya di atas tanah dengan mata pedang berada di dadanya. Kemudian ia tancapkan hingga membunuh dirinya.
Segera sahabat yang membuntuti tadi menemui Nabi saw. Ia berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau utusan Allah.” “Mengapa?” tanya beliau. Orang itupun menceritakan apa yang terjadi.
Mendengar hal itu Nabi saw bersabda, “Seseorang beramal dengan amal penduduk surga menurut pandangan manusia, padahal ia merupakan penduduk neraka. Sebaliknya bisa jadi seseorang beramal dengan amal penduduk neraka dalam pandangan manusia, padahal ia merupakan penduduk surga.”