0878 8077 4762 [email protected]

Antara Waktu dan Iman

Tausiyah Iman – 13 Mei 2016
 
Semakin engkau pandai dalam menyikapi waktu, semakin engkau ketahui hakikat keimanan.
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Seorang mukmin belum mengetahui hakikat dari keimanan hingga ia merasa bahwa waktunya lebih berharga baginya daripada hartanya.”
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: 2 Jenis Manusia)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman

Menjalani Hidup Sesuai Keinginan Allah

Tausiyah Iman – 10 Mei 2016
 
Keberuntungan dan keselamatan hidup hanya bisa didapat manakala engkau bersandar secara total hanya kepada Allah. Karena Allah menginginkan untuk kita kebaikan sesuai dengan apa yang Ia kehendaki.
Ibnul Qoyyim berkata,
“Kebanyakan manusia menjalani kehidupannya dengan cara menuruti keinginan mereka sendiri, maka akhirnya mereka menjadi binasa (merugi).
Demi Allah, seandainya mereka menjalani kehidupan ini sesuai dengan keinginan Allah (ridha pada-Nya), pasti mereka akan beruntung dan selamat.”
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Bava juga: Pemimpin Bertanggung Jawab)
••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman

Tanda Buruknya Sifat

Tausiyah Iman – 8 Mei 2016
 
Diantara tanda buruknya sifat seseorang ialah mudahnya ia mengoreksi orang lain namun, tak pandai mengoreksi diri sendiri.
Semakin ia sibuk dengan kekurangan orang lain, semakin ia buta terhadap cela yang ada pada dirinya sendiri. Dan semakin ia buta dan lalai terhadap aib dirinya sendiri, semakin ia terjerumus ke dalam kebinasaan.
Al Jahidz berkata, “Jika engkau perhatikan kondisi manusia, maka engkau akan mendapati bahwa orang yang paling banyak aibnya, ialah orang yang paling sering menyebutkan kesalahan (aib) orang lain.”
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Hakikat Iman)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman

Qiyamul Lail

Tausiyah Iman – 6 Mei 2016
 
Qiyamullail dan istiqomah di dalamnya merupakan karunia yang besar yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Namun, tidak semua orang mampu melaksanakannya.
Jamuan Allah ini hanya diberikan kepada mereka yang bersih hatinya dan dekat interaksinya dengan Allah.
Oleh sebab itu, Fudhail bin Iyadh berkata: “Jika engkau tidak sanggup melakukan qiyamullail dan berpuasa sunnah, maka ketahuilah bahwa engkau sudah terhalang dan terkekang oleh dosa-dosamu.”
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Pembelaan Terhadap Islam)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman

Keistimewaan Ramadhan dan Beramal Didalamnya

Oleh: Fahmi Bahreisy, Lc
 
Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan yang dipenuhi dengan berbagai macam keistimewaan dan kemuliaan yang telah Allah persiapkan bagi hamba-Nya. Kini ia kembali hadir bersama kita untuk mengantarkan kita menjadi hamba yang bertaqwa. Tentu saja, keistimewaan ini hanya akan dirasakan oleh mereka yang mau mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Hanya mereka yang sadar akan kemuliaan ramadhan sajalah yang akan diantarkan olehnya untuk menjadi insan yang mulia.
Banyak sekali riwayat yang menyebutkan keistimewaan dan kemuliaan dari bulan suci ramadhan, yang mana hal ini menunjukkan bahwa beramal di dalamnya merupakan sebuah amalan yang agung dan mulia. Diantara keistimewaan tersebut ialah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda,
Telah datang pada kalian bulan suci ramadhan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu pada bulan tersebut. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu malam. Barang siapa yang terhalang dari keutamaan malam tersebut, maka sungguh ia benar-benar merugi.
Al-Qodhi ‘Iyadh mengatakan bahwa ada dua pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits diatas.
Yang pertama, dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka merupakan sebuah petunjuk bahwa Allah SWT membuka seluas-luasnya amal ibadah di bulan ramadhan. Allah memberikan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya untuk melakukan berbagai macam aktivitas taqarrub kepada-Nya. Ini adalah salah satu bentuk kasih sayang dan kemurahan yang Allah berikan bagi manusia di  bulan suci ramadhan ini.
Yang kedua, dari hadits ini, Qodhi Iyadh mengatakan bahwa di bulan suci ramadhan Allah membuka pintu maaf dan ampunan yang luas bagi manusia. Oleh sebab itu, barang siapa yang diberikan kesempatan oleh Allah untuk merasakan ramadhan hingga hari terakhir, namun ia belum diampuni oleh-Nya, maka ini adalah sebuah kerugian yang amat besar.
(Baca juga: Menyambut Ramadhan, Harapan dan Kondisi Umat Islam)
Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu saat Rasulullah saw naik di atas mimbar. Pada saat itu, beliau mengucapkan amin sebanyak tiga kali. Lalu para sahabat bertanya-tanya maksud dari ucapan amin dari beliau. Hingga akhirnya ada yang bertanya kepada beliau, lalu dijawab olehnya bahwa Malaikat Jibril datang kepadanya dan berdoa dengan tiga hal, diantara doanya ialah; “Barang siapa yang telah datang kepadanya bulan ramadhan, kemudian ia tidak mendapatkan ampunan di dalamnya, maka ia akan dimasukkan ke dalam api neraka dan akan dijauhkan dari rahmat Allah. Dan beliaupun mengaminkan doa malaikat Jibril tersebut.”
Dengan demikian, jika kita ingin terhindar dari murka dan azab Allah, maka hendaknya kita memanfaatkan momentum ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Banyak sekali amalan-amalan yang bisa kita lakukan di dalamnya, apalagi amal shalih di bulan ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Diantara amalan penting yang bisa kita lakukan ialah, tilawah Al-Qur’an, Qiyamullail, melakukan munajat dan dzikir kepada Allah SWT, bersedekah, berdakwah, dan membantu fakir miskin.
(Tonton juga: Video Bekal Terbaik Menyambut Ramadhan)
Selain itu, amal ibadah yang kita lakukan di bulan suci ramadhan yang disertai dengan usaha kita untuk menjaga rambu-rambu didalamnya, hal itu dapat menggugurkan dosa-dosa kita. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda,
Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan, dan ia mengetahui hukum-hukumnya kemudian ia menjaga hal-hal yang memang seharusnya dijaga di dalamnya, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu.”
Inilah beberapa keterangan hadits yang menyebutkan akan keistimewaan bulan suci ramadhan. Masih banyak riwayat-riwayat yang lainnya yang menegaskan akan mulianya bulan ini. Maka, tidakkah kita ingin ambil bagian di dalamnya? Tidakkah kita ingin menjadi hamba-Nya yang kembali suci? Tidakkah kita ingin menjadi hamba-Nya yang masuk ke dalam surga dari pintu ar-Rayyan? Maka itu, marilah kita sama-sama mempergunakan kesempatan dan peluang yang besar ini dengan optimal, sebab tidak jaminan bahwa kita akan sampai kepada ramadhan yang akan datang. Wallahu a’lam bisshawab.
Sumber :
Artikel Utama Buletin Al Iman.
Edisi 335 – 26 Juni 2015. Tahun ke-8
*****
Buletin Al Iman terbit tiap Jumat. Tersebar di masjid, perkantoran, majelis ta’lim dan kantor pemerintahan.
Menerima pesanan dalam dan luar Jakarta.
Hubungi 0897.904.6692
Email: [email protected]
Dakwah semakin mudah.
Dengan hanya membantu penerbitan Buletin Al Iman, Anda sudah mengajak ribuan orang ke jalan Allah
Salurkan donasi Anda untuk Buletin Al Iman:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
Konfirmasi donasi: 0897.904.6692
Raih amal sholeh dengan menyebarkannya!