by Danu Wijaya danuw | Jun 3, 2017 | Artikel, Dakwah
Saudaraku, janganlah kalian menetap di suatu negeri yang di dalamnya tak ada seorang ulama yang memberikan fatwa tentang agamamu, dan seorang dokter yang memberitahu penyakitmu.
Saudaraku,
Jika kau khawatir terjebak dalam ‘ujub
Maka lihatlah siapa yang engkau hadapi saat bersujud,
Pahalakah yang kaumaksud?
Azabkah yang kautakut?
Nikmat kesehatan mana yang kausyukuri?
Musibah apa yang kaukufuri?
Jika kau memikirkan salah satu dari hal-hal tersebut akan terlihat kerdil amalanmu.
Saudaraku,
Perdalamlah ilmu agama sebelum kau menjadi pemimpin, karena saat kau menjadi pemimpin maka tak ada lagi waktu untuk mendalami ilmu.
Saudaraku,
Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan.
Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya.
Barangsiapa mempelajari Al Qur’an, akan naik harga dirinya.
Barangsiapa mendalami fikih, akan berkembang kemampuannya.
Barangsiapa menulis hadits, akan kuat argumentasinya.
Barangsiapa berkecimpung dalam ilmu Bahasa, akan lembut perasaannya.
Barangsiapa berkecimpung dalam ilmu Matematika, akan luas akalnya.
Barangsiapa tidak menjaga hawa nafsunya, takkan bermanfaat ilmunya.
Saudaraku,
Barangsiapa mengejar kekuasaan, ia akan lari darinya. Jika terjadi sesuatu ia akan lupa terhadap ilmu.
Saudaraku,
Dunia adalah batu yang licin dan kampung yang kumuh. Bangunannya kelak roboh, penduduknya adalah calon penghuni kubur, apa yang dikumpulkan akan ditinggalkan, apa yang dibanggakan akan disesalkan, mengejarnya sulit, tetapi meninggalkannya mudah.
Sumber: Diambil dari kitab Mawa’idh Imam Syafi’i
by Danu Wijaya danuw | Nov 30, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Rasulullah bersabda, “Sebaik lelaki adalah yang paling baik perilakunya pada istri. Akulah yang terbaik pekerti pada istriku.” Dalam riwayat Tirmidzi yang lain lagi, “Tidaklah memuliakan wanita, kecuali lelaki mulia. Dan yang menghinakan wanita, pasti lelaki hina.”
Lelaki tercinta bagi wanita, yang kemarahannya tak mengunci pintu maaf. Lelaki tershalihan bagi wanita, bukan yang sekedar banyak ilmu agama dan rajin ibadahnya, tapi juga yang paling mulia akhlaknya dan kedua hal itu teterjemah dalam kepribadiannya.
Lelaki hebat berjuang melampaui wataknya. Seperti Abu Bakar yang bersifat lembut, tetapi teguh dan tegas. Seperti Umar bin Khattab yang bersifat keras, tetwpi paling penyayang pada umat yang dipimpinnya.
Lelaki mengagumkan itu sempurnakan karakternya. Seperti Ustman bin Affan yang sangat pemalu, tetapi egonya diruntuhkan sikap kedermawanannya. Seperti Ali bin Abi Thalib yang periang dan cerdas, dia singa saat perang tetapi rahib di gelap malam.
Lelaki bahagia adalah Salman, cinta tak bersambut bukan kepedihan. Dia dukung Abu Darda’ sahabatnya, menikahi gadis yang dicintainya. Bukan memusuhinya.
Lelaki Adil itu Abu Ubaidah, musuh yang ditaklukannya pun berkata “Kami lebih suka kalian kalahkan daripada menang bersama Byzantium.”
Lelaki teliti itu Khalid bin Walid, “Tak kulewati lembah, bukit, sungai, dan apapun tempat, melainkan kupikir strategi yang kupakai disana!”
Lelaki jujur itu Mubarak, tiga bulan menjaga kebun anggur tak tahu beda matang, busuk dan ranum sebab tak sekalipun dia mencicipi. Mubarak lelaki lugu itu diambil menantu oleh tuannya, sebab kebaikan agama. Lalu lahirlah putranya sang alim zahid mujahid, Abdullah.
Lelaki hati-hati itu Idris, ayah Imam Syafi’i yang tak sengaja makan delima terhanyut. Lalu rela menikahi gadis buta tuli bisu pemiliknya demi halalnya.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Nov 29, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Imam Syafi’i menasihatkan, “Selama manusia masih hidup diantara sesamanya. Maka kebahagiaan terkadang pergi dan ada kalanya tiba.
Orang terbaik lebih suka bersembunyi dibalik tabirnya. Tetapi dia tak pernah alpa memerhatikan kebutuhan manusia.
Jangkauan tangannya melampaui siap yang dikenalnya. Disyukurinya segala hal, maka Allah buka pintu bakti untuknya.
Begitulah manusia, sebagian telah mati. Tetapi kebaikannya tak terhenti. Sebagiannya masih sentosa, tapi hadirnya tak terasa.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Nov 16, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Begitu mulia antar ulama untuk saling menghormati dan menghindari perdebatan, seperti pulangnya ulama mesir Syekh Amr mendadak dari Indonesia, dan sikap Din Syamsudin yang tidak hadir disebuah acara televisi.
Imam Syafi’i menuturkan alasan meninggalkan Baghdad, “Kutinggalkan Baghdad, sebab disana ada seorang yang alim dan terpercaya, fakih dan zahid, ahli hadis dan fasih, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal.
Imam Abu Hanifah menjelaskan, ” Demi Allah, Malik ialah penjaga warisan Rasulullah. Bagaimana mungkin aku akan berpendapat jika dia telah membawakan hadist.”
Imam Malik memuji, “Alangkah cerdasnya ia, andai mengqiyaskan tempat ini kekayuan, kalian semua akan percaya.”
Ibnu Athailah berkata, “Dalam fikih, semua orang adalah keluarga Abu Hanifah. Karena pada seorang guru yang sebenarnya berilmu, kau reguk adab yang tak disediakan oleh buku-buku.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Nov 15, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Asy Syafi’i menasihatkan, “Belumlah menjadi saudaramu dia yang masih membuatmu harus berpura-pura. Siapa yang jika kau senangkan, memujimu dengan yang tak kau miliki. Kala marahnya, juga akan menjelekkanmu mengada-ngada.”
“Siapa mendengar hanya dengan telinga kan menjadi tukang cerita. Namun bila menyimak dengan hati kan menjadi fakih yang ahli.”
Lanjut Asy-Syafi’i, “Menasihati dengan kata-kata, bak muazin yang merdu suaranya. Menasihati dengan teladan mulia, kan jadi imam dalam segala.”
“Kuburu akhlak tuk diteladani dari tiap insan yang kutemui, bagai seorang ibu mencari anak semata wayangnya hilang.”
“Mimpi terburuk adalah bertemu amal jelek kita, dalam tidur yang disebut kubur. Lalu saat bangun terhalangi dari rahmat-Nya.”
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media