0878 8077 4762 [email protected]

Donald Trump Hentikan Tradisi Buka Puasa Bersama Dan Idul Fitri Di Gedung Putih

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak mengadakan buka puasa bersama selama Ramadan di Gedung Putih. Tradisi ini padahal sudah berlangsung hampir dua dekade atau hampir 20 tahun.
Presiden Trump tidak memberikan penjelasan tentang alasan tidak menyelenggarakan buka puasa bersama di Gedung Putih. Seperti dilansir CNN pada 24 Juni 2017 kemarin.
Dengan tidak menyelenggarakan buka puasa bersama, Trump telah mengakhiri tradisi tahunan yang didukung oleh tiga pemerintahan terakhir.
Acara tersebut biasanya dihadiri oleh anggota terkemuka komunitas Muslim Amerika Serikat serta anggota Kongres dan diplomat dari negara-negara Islam.
Tradisi Gedung Putih dimulai pada tahun 1996, ketika Ibu Negara Hillary Clinton mengundang 150 orang setelah mempelajari lebih lanjut tentang ritual tersebut dari putrinya Chelsea, yang dilaporkan telah mempelajari sejarah Islam di sekolah.
Selain Gedung Putih, Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson juga mengakhiri tradisi puluhan tahun dengan menolak permintaan dari Kantor Urusan Agama dan Urusan Luar Negeri untuk menyelenggarakan resepsi yang menandai Idul Fitri.
Sejak tahun 1999, lima pendahulu Tillerson, baik dari Partai Republik maupun Demokrat selalu mengadakan buka puasa bersama selama Ramadan atau merayakan Idul Fitri.
Meski tidak mengadakan buka puasa bersama di Gedung Putih tahun ini, namun Presiden Donald Trump yang akhir-akhir ini giat menjalin hubungan dengan negara-negara Islam, dan mengucapkan selamat  Idul Fitri.
Trump Ucapkan: Selamat Idul Fitri Umat Islam!
Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menyampaikan “Salam hangat” kepada umat Islam yang merayakan Idul Fitri pada Sabtu (24/6/2017).
“Atas nama rakyat AS, Melania dan saya mengirimkan salam hangat kami kepada umat Islam saat mereka merayakan Idul Fitri. Selama liburan ini, kita diingatkan akan pentingnya cinta, kasih sayang, dan niat baik,” kata Trump seperti dilansir The New Arab pada Ahad (25/6/2017).
Dalam pernyataan itu juga, Trump mengungkapkan bahwa bersama umat Islam di seluruh dunia, AS siap memperbaharui komitmennya untuk menghormati nilai-nilai tersebut.
Namun Trump tetap mendapat kecaman karena menghentikan tradisi buka puasa dan tradisi idul fitri. Seolah hal itu memperpanjang sejarah retorika anti-Muslimnya sejak di masa kampanye Trump.
 

Kisah Hikmah: Bukti Ucapan Rasul SAW

Oleh: Fauzi Bahreisy
 
Dalam Shahih Bukhari terdapat riwayat dari Sahl bahwa Nabi SAW dan kaum musyrikin bertemu dalam sebuah peperangan. Mereka saling bertempur. Setiap kaum kembali ke kemahnya.
Di antara kaum muslimin terdapat seorang pemberani yang membuntuti setiap musyrik dan menebas dengan pedangnya.
Lalu ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada yang melakukan seperti yang dilakukan oleh Fulan.” Beliau menjawab, “Ia termasuk penghuni neraka.” “Jika orang ini termasuk penghuni neraka, lalu siapa di antara kita yang masuk surga?” ujar mereka.
Kemudian ada yang berkata, “Aku akan membuntutinya. Jika ia bergerak cepat atau lambat aku akan selalu bersamanya”.
Sampai akhirnya ia terluka. Maka ia ingin mempercepat kematiannya. Ia letakkan pedangnya di atas tanah dengan mata pedang berada di dadanya. Kemudian ia tancapkan hingga membunuh dirinya.
Segera sahabat yang membuntuti tadi menemui Nabi saw. Ia berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau utusan Allah.” “Mengapa?” tanya beliau. Orang itupun menceritakan apa yang terjadi.
Mendengar hal itu Nabi saw bersabda, “Seseorang beramal dengan amal penduduk surga menurut pandangan manusia, padahal ia merupakan penduduk neraka. Sebaliknya bisa jadi seseorang beramal dengan amal penduduk neraka dalam pandangan manusia, padahal ia merupakan penduduk surga.”