0878 8077 4762 [email protected]

Mengapa tak Satu Pun Penguasa Ottoman Pergi Haji?

Sebagian dari kita mungkin asing dengan kata Ottoman. Bahkan mungkin tidak tahu sama sekali mengenai kerajaan ataupun penguasa Ottoman. Kerajaan Ottoman muncul setelah hancurnya Bani Abbasiyah pada tahun 1258 oleh Hulagu Khan. Kerajaan-kerajaan Islam pada saat itu pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang tidak bisa disatukan. Sampai pada akhirnya bangkitlah Kerajaan Ottoman yang mampu mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam dan mampu memperluas kerajaannya sampai ke Eropa dan Asia Kecil.
Sejarah juga mencatat patriotisme, kegigihan, dan komitmen para sultan Ottoman terhadap tegak dan majunya peradaban Islam. Namun, di tengah-tengah kebesaran Ottoman, ada satu fakta menarik yang belakangan menjadi bahan cibiran kalangan orientalis.
Para orientalis menganggap jika para sultan tersebut memiliki komitmen besar terhadap Islam. Tapi anehnya, mengapa tak satupun dari mereka yang menunaikan haji ke tanah suci?
Anggapan bahwa tak seorangpun Sultan Ottoman berhaji memang benar adanya. Belum ada satu referensi kuat yang membuktikan mereka sudah berhaji. Pembahasan ini pun menggerakkan sejumlah sejarawan Turki meneliti kembali apa faktor di balik belum berhajinya para sultan Ottoman?
Di antaranya adalah Prof Muhammad Maqsud Ouglu. Dalam artikel yang diterbitkan situs beyaztarikh.com, dia mengatakan alasan belum hajinya satu pun pemimpin Ottoman karena murni faktor istitha’ah atau kemampuan. Kewajiban berhaji terletak pada faktor ini.
Soal biaya dan kemampuan fisik, tak perlu dipertanyakan. Namun, faktornya adalah waktu dan faktor keamanan. Jangan bayangkan pergi berhaji pada masa itu seperti sekarang. Butuh waktu berbulan-bulan dan kondisinya tak cukup aman.
Negara-negara yang menjadi rute perjalanan haji pada 1517 tengah berkecamuk perang. Portugal dan Spanyol menjadi ancaman yang mengintai negara-negara itu.
Dua negara kuat tersebut ketika itu mencari kesempatan kapanpun Istanbul ditinggalkan oleh pemimpinnya. Jika tetap ditinggalkan untuk berhaji tentu ini akan sangat berbahaya bagi stabilitas dan keamanan negara.
Kendati demikian, persoalan ini tetap manjadi perhatian serius para sultan. Mereka mengirimkan wakil-wakil untuk menjadi badal haji. Ini dengan rujukan fatwa para ulama Ottoman yang membolehkan badal haji bagi orang hidup karena satu dan lain hal.
 
Sumber: Republika

Syeikh Ahmed Deedat, Sosok Luar Biasa yang Jadi Panutan Dr. Zakir Naik

Syeikh Ahmed Deedat, Sosok Luar Biasa yang Jadi Panutan Dr. Zakir Naik

Saat ini, ulama kondang asal India, Zakir Naik, tengah berada di Indonesia dan menyampaikan ceramahnya di berbagai kota besar. Kendati pria yang bernama lengkap Zakir Abdul Karim Naik ini dicekal di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Inggris, Kanada, Bangladesh, bahkan di negara asalnya sendiri, India, namun sosoknya memang cukup menarik perhatian.
Ia cerdas dan lugas dalam berdebat. Ia dihormati, tak hanya dari kalangan Muslim saja, namun dari luar lingkaran agama ini juga pada umumnya.
Kecerdasan beliau tentu tak datang begitu saja. Sebelum dihormati seperti sekarang ini, Ustadz Zakir pasti pernah menjadi seorang murid terlebih dahulu. Dan di belakang murid yang cerdas, pasti ada guru yang telaten dan bersahaja yang mendorong muridnya untuk berhasil meraih kesuksesan.
Bagi Zakir Naik, Guru tersebut adalah Syeikh Ahmed Deedat, seorang Kristolog Muslim yang disegani di dunia internasional. Pemikiran beliau dipercaya telah banyak memengaruhi gagasan-gagasan Zakir Naik dalam berdakwah.
Siapa itu Syeikh Ahmed Hussein Deedat?
Beliau ini merupakan pakar dalam ilmu Kristologi yang lahir pada tanggal 1 Juli 1918 di Bombay, India. Di kalangan penggiat studi perbandingan agama, nama beliau ini sudah sangat dikenal baik dan disegani.
Sejak usia sembilan tahun, ia pindah ke Afrika Selatan bersama ayahnya yang seorang penjahit. Kepindahan tersebut karena mereka terpaksa mencari nafkah yang lebih memadai. Dan saat itulah, hari terakhir ia melihat ibunya. Dikarenakan beberapa bulan setelah bermigrasi, sang ibu meninggal dunia.
Perjalanan Ahmad Deedat
Keterbatasan biaya membuat ia harus merelakan bangku pendidikan pada usia 16 tahun. Sejak saat itu pula dirinya mulai sibuk membantu ayahnya. Namun, hal ini yang menjadi titik mula perjalanannya hingga dikenal luas seperti saat ini.
Saat itu ia bekerja di sebuah toko yang dekat dengan sekolah kristen. Di tempat barunya tersebut, ia kerap melihat para siswa misionaris Kristen yang datang ke wilayahnya, yang notabene ditempati oleh banyak pemeluk Muslim. Kedatangan mereka umumnya untuk berdiskusi dan tak jarang berbincang panjang dengan warga setempat mengenai Kristen dan Islam.
Takdir akhirnya mempertemukan ia dengan sebuah buku berjudul Idzhar Al-Haq yang berarti menampakkan kebenaran. Buku ini berisi kisah kesuksesan orang-orang asal India yang pintar berdebat soal perbandingan agama. Usai mempelajari buku tersebut, ia pun semakin mantap dan tertarik untuk mempelajari perbandingan agama. Berawal dari sini kemudian karir Ahmed Deedat melejit sampai menjadi pembicara level dunia.
Syeikh Ahmed Deedat adalah guru besar bagi Zakir Naik
Bukti bahwa Zakir Naik belajar dari Ahmed Deedat dapat dibuktikan dengan adanya sebuah video yang berisi pertemuan mereka. Meski tak banyak video mengenai kebersamaan mereka, namun boleh dikatakan kalau Zakir Naik belajar banyak dari Kristolog internasional tersebut.
Screenshot_2017-04-10-07-36-47_com.android.chrome_1491785769363
Dalam video tersbut terlihat Ustadz Zakir muda yang mendapat ceramah langsung dari Syeikh Ahmed. Bahkan, pada tahun 1994, Syeikh Ahmed tak segan mengatakan bahwa Zakir Naik ini adalah “Deedat Plus” alias orang yang kemampuannya lebih komplet dari dirinya. Dan pada tahun 2000 silam, Zakir memperoleh piagam penghargaan dari sang Syeikh atas dedikasinya yang luar biasa terhadap dunia dakwah.
Meninggalnya sang Kristolog Muslim terpandang
Pada tanggal 8 Agustus 2005, dunia Islam berduka atas kepergian sang pendakwah cerdas tersebut yang berpulang pada usia 87 tahun. Penyakit stroke yang telah diidapnya sejak lama menjadi penyebab ia dipanggil oleh yang maha kuasa.
Syeikh Ahmed Hussein Deedat dijenguk oleh rekan-rekannya.
Sebelum beliau meninggal, muridnya yang paling cemerlang, tak lain tak bukan adalah Zakir Naik, menyempatkan diri untuk menjenguknya.
Dalam pertemuan yang mengharukan tersebut, ustadz Zakir memperlihatkan sebuah video padanya yang berisi debat dirinya dengan Dr. William Campbell, seorang kristiani.
Syeikh Ahmed menangis bahagia dan bangga usai menonton video tersebut. Ia mengatakan bahwa apa yang telah Zakir raih dalam empat tahun setara dengan semua keberhasilan dan pencapaiannya dalam 40 tahun.
Mendengar pujian dari guru besarnya, Zakir menjawab, “Karena usaha keras anda selama 40 tahun tersebut semua ini bisa dicapai. Untuk membangun kesuksesan, diperlukan pondasi yang kuat dan brilian agar bangunan bisa berdiri kukuh dan tegak. Jika tidak demikian, mungkin saya akan perlu waktu 44 tahun hingga bisa berada di posisi seperti ini.“ Masya Allah…

Pelajaran Menjauhi Tahdzir dari Ahlus Sunnah di Yaman

Benarkah jika kita berdakwah tauhid dan sunnah pasti mendapatkan pertolongan dan kemenangan ?!
Jawabannya: Iya, pasti, insya Allah. Tapi kita harus ikhlas dan menjaga persatuan serta tidak berpecah belah.
Negeri Yaman adalah negeri Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang penuh dengan ulama yang ahli di bidangnya masing-masing. Juga ada kaum Syi’ah Zaidiyyah dan Hutsi.
Pusat dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah tersebar di seluruh pelosok negeri dan kaum muslimin Yaman sangat antusias belajar ilmu agama bahkan dari luar negeri banyak berdatangan ke Yaman untuk menuntut ilmu agama.
Diantara markaz dakwah yang paling populer adalah Darul Hadits Dammaj sebagai pusat Sunnah pertama dan terbesar didunia yang diasuh oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i Rahimahullah dan kemudian dilanjutkan oleh Syaikh Yahya Al-Hajuri hafidhahullah sepeninggalnya
Darul Hadits Dammaj ini muridnya bukan hanya dari Yaman, akan tetapi dari berbagai negeri di dunia termasuk Indonesia.
Namun, sungguh sangat di sayangkan, semangat belajar dan kebangkitan ilmu agama ini menjadikan para ulama dan penuntut ilmu saling klaim paling benar dan saling menjatuhkan yang lain dengan alasan tahdzir yang syar’i.
Tahdzir-tahdziran ini disertai saling mencari kesalahan dan segudang argumentasi untuk memperkuat tahdzirnya agar semua orang yakin dengan pihaknya dan meninggalkan pihak lainnya.
Terjadilah pecah belah dahsyat luar biasa. Dakwah yang telah dibina dan menjadi besar berubah menjadi kecil karena terpecah. Pecahannya pecah lagi, pecahannya pecah lagi dan pecahannya pecah lagi, demikian seterusnya. Semakin pecah dan semakin kecil sehingga Islam yang luas menjadi seperti kotak yang teramat sangat kecil.
Akibatnya adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah semakin lemah dan Syi’ah semakin kuat.
Akhirnya pusat-pusat dakwah Ahlus Sunnah banyak yang dikuasai dan diambil alih oleh Syi’ah termasuk Darul Hadits Dammaj yang sangat terkenal itu, juga Universitas Al-Iman Shan’a, dll.
Semua ini terjadi melalui pemberontakan kaum Syi’ah Hutsi yang ternyata mereka telah menyusun kekuatan dan bahkan mempunyai berbagai jenis senjata, juga memanfaatkan lemahnya dan pecah belahnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Terus terang kami menangis pada saat menyaksikan saudara-saudara kami diusir dengan hina oleh orang-orang Syi’ah pada saat itu.
Dakwah tauhid dan sunnah harus dibarengi dengan keikhlasan dan menjaga persatuan serta fokus kepada permasalahan yang lebih penting dengan mengedepankan fiqih prioritas.
Allah berfirman:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S.Al-Anfal : 46)
Ingat, misi besar syaitan adalah menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kita.
Allah berfirman:

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوًّا مُّبِينًا

“Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. Al-Isra’ : 53)
Mari berfikir lagi kalau kita tidak ingin Ahlus Sunnah Wal Jama’ah di Indonesia menjadi seperti di Yaman, jangan sampai terlambat. Sesal dahulu didapat, Sesal kemudian tiada guna.
Semoga bermanfaat.
Malang,
Kamis Malam Jum’at 09 Rajab 1438 / 06 April 2017
Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah diatas Islam dan Sunnah
Akhukum Fillah
@AbdullahHadrami
Ket : Tahdzir adalah fenomena saling mencela atau mencari kesalahan antar sesama ustad/ulama baik itu tujuan positif atau negatif yang akhirnya menjadi terpecah belah bahkan dengan cara yang salah dan tidak sesuai adab menasehati
Sumber : Kajianislam.net

Syeikh Ahmed Deedat, Sosok Luar Biasa yang Jadi Panutan Dr. Zakir Naik

Masya Allah, 19 Non-Muslim Langsung Bersyahadat di Acara Zakir Naik di Stadion Patriot Bekasi

Pagi menjelang di stadion Patriot Bekasi, Ahad, 9/4/2017. Waktu sudah menunjukkan pukul 1.20 am.
Dokter Zakir Naik menanyakan: “Masih adakah peserta yang ingin melakukan Syahadat?”
Pagi sebentar lagi datang, tapi antrian di panggung lelaki maupun wanita masih ada yang mengisi.
Ribuan manusia masih betah bertahan di tempat duduknya. Di atas sana, ada bulan yang mengintip tanpa ditemani satupun bintang.
Zakir Naik menyatakan dirinya akan menutup acara, yang berarti menutup pula sesi dialog.
Ia meminta panitia menghitung peserta yang masih ingin berdiskusi. Ternyata masih mengantri 13 orang non muslim yang ingin bertanya.
Zakir Naik meminta maaf karena tidak dapat melanjutkan acara lagi dan menanya: “Adakah dari kalian wahai brothers and sisters yang ingin bersyahadat?”
Ada 7 lelaki non muslim yang mengangkat tangan dengan mantap. Saat ditanya satu persatu siapakah nama mereka, semua menjawab dengan suara tegas. Mereka ingin dituntun Syahadat.
Jadi malam ini keseluruhan ada 16 orang mualaf (koreksi ada 19 mualaf -red). Mereka semua adalah anggota keluarga baru, yang baru saja terlahir kembali bagaikan bayi, suci bersih, kembali ke fitrah manusia.
Ada banyak sedu sedan yang menular, ada keharuan nan dalam yang mampu mengheningkan seluruh penjuru stadion, dan berkali-kali terdengar suara takbir menggelegar tiap kali Syahadat diucapkan.
Tak henti-henti saya meluaskan pandangan mata dari atas tribun Stadion Patriot Bekasi.
Melihat mereka semua ini, mau tak mau lalu berandai-andai dan membayangkan bila saja nanti tersedia sebuah kampung besar yang akan saya huni bersama mereka. Di Jannah Allah kelak. Insya Allah.
50 RIBU LEBIH PESERTA
17799101_1252639098187999_1761330054441157891_n
Lebih dari 50 ribu peserta menghadiri ceramah umum dan tanya
jawab bersama dai internasional pakar perbandingan agama asal India DR. Zakir Naik di Stadion Patriot Candrabagha Bekasi, Sabtu malam (8/4/2017).
Dalam kesempatan itu, Dr Zakir Naik menyampaikan ceramah bertema “Persamaan antara Islam dan Kristen” dalam bahasa Inggris tanpa penerjemah langsung sekitar 1,5 jam. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
Panitia pun menyiapkan frekuensi radio khusus untuk mendengarkan terjemahan bahasa Indonesia dari rangkaian ceramah dan tanya jawab Dr Zakir Naik bagi lebih dari 50 ribu peserta yang hadir memadati stadion kebanggaan kota Bekasi itu. Peserta cukup memakai telepon seluler beserta headset atau perangkat suaranya untuk menyimak hasil terjemahan dari penyampaian Dr. Zakir Naik ini.
Orang-orang nonmuslim dan mampu berbahasa Inggris diberikan prioritas untuk bertanya. beberapa non-Muslim berasal dari agama Katolik, Kristen Protestan, dan Buddha melontarkan pertanyaan tentang Nabi Isa, tentang Allah SWT, dan tentang Islam.
Antusiasnya peserta nonmuslim memberikan pertanyaan atau menguatkan keinginannya memeluk Islam, membuat waktu tanya jawab lebih lama sebagaimana rencana.
Sebagaimana pemantauan Kantor Berita Islam MINA, dalam jadwal seharusnya sesi tanya jawab diakhiri dengan penutup dilaksanakan pada pukul 23.45 WIB, namun dalam pelaksanaannya sesi ini berakhir hingga dini hari pukul 02.00 WIB.
Dari puluhan orang yang bertanya, ada 19 orang yang langsung bersyahadat menyatakan diri masuk Islam. Di antaranya Alya, Beno, John, dan Roy.
“Semoga Alloh memberikan ampunan dan menunjukinya jelan menunuju syurga. Bagi umat Muslim diharuskan untuk memberikan bantuan dan bimbingan bagi para mualaf yang baru memeluk Islam,” ujarnya menutup acara.
Hadir dalam ceramah akbar itu Ketua MPR Zulkifli Hasan, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ustaz Yusuf Mansur, dan tokoh serta ulama lainnya.
Zakir Naik ditemani oleh istri dan anak-anaknya melakukan safari dakwah ke Indonesia bertajuk Zakir Naik Visit Indonesia 2017 pada 1-10 April 2017.
Safari Dakwah Dr Zakir Naik di Indonesia dimulai pada 2 April 2017 lalu di Auditorium Universitas Pendidikan (UPI) Bandung dan akan berakhir pada 10 April 2017 mendatang di Auditorium Universitas Hasanuddin Makassar
 
Sumber : Mirajnews

Sepi Pemberitaan, 500 Gereja Ditutup dan 423 Masjid Baru dibuka di London

Institut Gatestone Inggris telah merilis laporan yang cukup mencengangkan tentang penutupan gereja di Ibu Kota negara tersebut. Namun di balik penutupan gereja, pembangunan masjid justru terus berkembang dan seolah menggantikan gereja-gerja yang ditutup.
“London lebih Islami dibandingkan Muslim di negara lain,” ungkap Maulana Syed Raza Rizvi, salah seorang tokoh Islam yang kini memimpin apa yang disebut wartawan Melanie Phillips sebagai “Londonistan,” Beitbart melaporkan pada Ahad (2/4/2017).
“Teroris tidak akan tahan dengan multikulturalisme yang ada di London,” pungkas walikota London Sadiq Khan -yang juga seorang seorang Muslim- kala mengomentari serangan ‘teror’ baru-baru ini di Westminster.
Fakta yang ada di lapangan membenarkan Islam terus berkembang di London, tepat ketika gereja-gereja mulai ditinggalkan. Menurut laporan, “Londonistan” kini telah memiliki 423 masjid baru, mengantikan 500 gereja yang telah ditutup.
Sebagai contoh, Gereja Hyatt United telah dibeli oleh masyarakat Mesir dan akan diubah menjadi masjid. Gereja St Peter telah diubah menjadi Masjid Madina. Masjid Brick Lane dibangun di atas bekas Gereja Methodist.
Tak hanya bangunannya yang berubah, tetapi juga orangnya. Jumlah Mualaf di London dikabarkan telah naik dua kali lipat.
The Daily Mail pernah menerbitkan foto-foto dari gereja dan sebuah masjid yang berjarak hanya beberapa meter di jantung kota London. Di Gereja San Giorgio, yang dirancang untuk mengakomodasi 1.230 jamaah, ternyata hanya disi 12 orang ysng berkumpul untuk merayakan Misa. Di Gereja Santa Maria, juga hanya diisi oleh 20 orang.
Sedangkan Masjid Brune di Jalan Estate memiliki masalah yang berbeda yakni ‘kepadatan jamaah.’ Masjid dengan ruangan kecil dan hanya dapat berisi 100 orang, justru jamaah sampai ‘meluber’ dan tumpah ruah hingga ke jalan-jalan untuk Shalat Jumat.
Melihat tren yang terjadi saat ini, Kristen di Inggris tak lama lagi hanya akan menjadi peninggalan, sementara Islam akan menjadi agama masa depan. Subhanallah.
 
Sumber : BBC/Islampos