by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jul 3, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh : M. Lili Nur Aulia
Hampir setiap rumah kita punya alat atau mesin cuci untuk pakaian, bukankah Begitu?
Karena itu, tidak ada salahnya sama sekali kalau di rumah kita ada mesin pencuci dosa-dosa.
Jangan kaget, mesin cuci dosa ini bisa berupa kotak celengan kecil yang Anda masukkan kedalamnya sedikit uang setiap kali Anda mengumpat atau memfitnah seseorang dari kaum muslimin, atau melalaikan kasih sayang Anda, atau setiap kali Anda lalai atau terlewatkan dari shalat berjamaah.
Mesin pencuci dosa ini ada di lokasi yang nampak di rumah, di tempat yang bisa dijangkau siapapun. Tutup mesin pencuci dosa tersebut dan jangan dibukakecuali pada malam hari raya idul fitri.
Siapa saja yang ada di dalam rumah, setiap kali melakukan dosa, memasukkan beberapa lembar uang receh ke dalamnya.
Siapa yang melihat wanita yang tidak halal baginya di televisi atau di jalan memasukkan uang, sedikit atau banyak, ke dalam mesin pencuci dosa (kotak celengan).
Siapa yang tidak menyelesaikan wirid Al-Quran yang telah ditetapkan untuk dirinya sendiri juga memasukkan uang ke dalamnya, demikian seterusnya.
Sampai datang akhir malam bulan Ramadhan, bukalah kotak tersebut dan keluarkan isinya, kemudian sedekahkan kepada orang-orang fakir dan miskin.
Dari Anas bin Malik ra dia berkata, ada yang bertanya kepada Rasulullah saw, “Sedekah apa yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
At Tirmidzi meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Puasa itu adalah perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api.”
Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda,
“Orang yang dermawan dan murah hati itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Orang yang bakhil dan pelit itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.” (HR. Tirmidzi)
Sumber :
Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jul 2, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh : M. Lili Nur Aulia
Setelah Anda sahur, keluarlah dari rumah lebih awal sebelum adzan dikumandangkan. Jangan lupa berdo’a berangkat ke masjid sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw, ketika beliau mengucapkan do’a,
“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam lisanku cahaya, dan di dalam pendengaranku cahaya. Jadikanlah di dalam penglihatanku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya dan dari bawahku cahaya. Ya Allah, berikanlah aku cahaya.” (HR. Muslim)
Masuklah masjid dan berdoa,
“Yang Allah, berilah shalawat serta salam kepada Nabi saw. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
Kemudian, “Shalatlah dua rakaat penghormatan untuk masjid (tahiyatul masjid) sebelum duduk.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Berusahalah Anda menjadi muadzin yang mengumandangkan adzan jika diizinkan. Karena adzan memiliki keutamaan besar.
Sebagaimana disabdakan Nabi saw,
“Muadzin (orang yang adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzannya, siapapun yang mendengarnya pasti membenarkannya, dia mendapatkan pahala orang-orang yang shalat bersamanya.” (Shahih at Targib wat Tarhib)
Renungkanlah. Jika Anda adzan untuk shalat subuh dan di belakang Anda ada orang yang shalat sedikitnya 10 orang, maka seakan Anda shalat sepuluh malam. Karena siapa saja yang shalat subuh dalam jamaah seakan dia shalat semalaman.
Dan Anda – wahai muadzin – adalah orang Yang telah menunjuki mereka yang shalat bersama Anda kepada kebaikan ini dengan adzan agar mereka datang dan shalat.
Maka jadilah setiap orang yang shalat di masjid menjadi timbangan kebaikan Anda.
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jul 1, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh : M. Lili Nur Aulia
Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan: bila berbuka puasa ia gembira, dan bila bertemu dengan Rabbnya ia bergembira dengan puasanya” (HR. Bukhari)
Ketika terdengar suara adzan, sebisa mungkin nikmatilah berbuka puasa bersama dengan kumandang adzan. Jangan lupa berdo’a disela-sela berbuka. Ketahuilah bahwa bagi orang yang berpuasa ada waktu yang manjur ketika berbuka puasa. Lalu doa apakah yang akan dipanjatkan kepada Allah?
Setelah berbuka puasa, segeralah lakukan shalat berjamaah di masjid.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Bila Anda memiliki keperluan kepada Allah dan Anda menginginkan agar keperluanitu terpenuhi, maka kesempatan itu telah datang. Sekarang saatnya, Anda berpuasa dan bagi orang yang berpuasa ada saat-saat mustajab. Berdo’alah dengan sungguh-sungguh, pada momen-momen lain yang mustajab.
Anda bisa berdo’a hingga meneteskan airmata karena rasa takut kepada Allah. Atau berdo’a setelah Anda bersedekah secara diam-diam, atau setelah Anda meringankan hajat seorang muslim. Ketahuilah hal tersebut akan mempercepat do’a Anda terkabul.
Abdullah Bin Mas’ud berkata: “Barangsiapa yang ingin bertemu dengan Allah kelak dalam kondisi muslim, hendaklah ia menjaga shalatnya yang telah diserukan kepadanya. ”
Asuransi Bagi Amal Shalih
Sebagian orang begitu bernafsu untuk mengasuransikan kendaraan, bangunan dan bahkan jiwanya. Maka jadilah Anda orang yang bersemangat untuk mengansuransikan hidup Anda dalam beribadah.
Misalnya adalah ketika Anda akan melakukan shalat, hendaklah membawa orang lain hingga Anda mendapat pahala seperti pahala orang yang Anda ajak.
Begitupula bagi orang yang berpuasa hendaklah memberikan buka puasa bagi orang lain, agar memiliki pahala seperti orang yang berpuasa meski hanya memberikan sebutir kurma, seteguk air dan susu.
Setiap mukmin yang memberi makan muslim lain yang lapar, akan diberikan makan dari buah-buahan surga. Barangsiapa yang memberi minum bagi mukmin yang kehausan maka Allah akan memberinya minum dengan (rahiqil makhtum) yaitu air minum dari surga.
Abdullah bin Umar tidak berbuka puasa kecuali bersama anak-anak yatim dan orang miskin.
Banyak kaum salaf mengatakan, “Sungguh, dengan aku mengundang sepuluh sahabatku, kemudian aku suguhkan jamuan makanan yang mereka sukai, lebih aku cintai dari pada membebaskan sepuluh budak dari anak Ismail”.
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 22, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh : M. Lili Nur Aulia
Jangan lupa di saat-saat waktu sahur. Anda perbanyak istighfar meminta ampun kepada Allah.
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS. Nuh: 10-12)
Agar senang di hari kiamat, Anda harus beristighfar. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang ingin sedang melihat catatannya (pada hari kiamat) maka hendaklah memperbanyak istigfar.” (Hadits Shahih)
Janganlah Anda sia-siakan waktu walau hanya sedetik tanpa faedah. Umur Anda adalah hari-hari dan jam-jam. Manfaatkanlah saat-saat tersebut dan jangan disia-siakan.
Disebutkan dalam sebuah atsar,
“Bahwasanya pada hari kiamat nanti setiap hamba diberi banyak lemari.”
Sebuah lemari bagi setiap jam dari umur hamba tersebut, dibuka di depan kedua matanya satu demi satu, sementara dia melihat dan mengawasi …
Satu jam yang didalamnya dia taat kepada Allah, penuh dengan kebaikan-kebaikan.
Dan satu jam yang didalamnya dia bermaksiat kepada Allah, penuh dengan keburukan-keburukan.
Dan satu jam yang digunakan untuk tidur atau dia habiskan untuk kegiatan-kegiatan dunia yang di dalamnya tidak diharapkan niat yang baik, kosong tidak berisi.
Seorang hamba akan menyesal atas setiap jam yang dia sia-siakan. Dia terus menangis sedih dan berduka karena waktu satu jam yang dia bermaksiat di dalamnya.
Beramallah hari ini dan penuhi lemari-lemari Anda dengan kebaikan-kebaikan dari sekarang.
Tidak ada yang tersisa dari karir hidup Anda kecuali beberapa jengkal. Kemudian Anda digiring, apakah ke surga atau ke neraka. Tidakkah Anda cium baunya surga dalam sabda Nabi saw,
“Apabila datang Ramadhan pintu-pintu surga dibuka.”
Ataukah Anda masih terjangkit kemaksiatan-kemaksiatan ahli neraka.
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Sahur, adalah termasuk ibadah yang dilalaikan oleh banyak orang padahal sahur merupakan sumber kebaikan dan rahasia pertambahan. Nabi SAW bersabda, “Kalian harus melakukan sahur ini, karena sesungguhnya sahur adalah makanan yang diberkahi.” (Shahih al Jami’ oleh Albani).
“Makan sahur adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, oleh karena itu janganlah kalian sia-siakan.” (HR. Ahmad). Termasuk berkah dalam sahur adalah tetap sahur walaupun hanya sedikit, itu sudah cukup, meskipun hanya seteguk air. Sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Sahurlah kalian, walaupun hanya dengan air.” (Dishahihkan oleh Albani).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang sahur.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Albani). Shalawat Allah adalah rahmat-Nya dan shalawat malaikat adalah doa memintakan ampunan dan rahmat. Adapun waktu sahur adalah seperti yang ditunjukkan oleh Zaid bin Tsabit saat bercerita dirinya sahur bersama Nabi SAW kemudian melaksanakan shalat. Seseorang bertanya kepada Zaid, berapa jeda antara keduanya, yaitu antara sahur dan adzan? Zaid menjawab: kira-kira antara limapuluh atau enampuluh ayat.” (Mutafaqun ‘Alaih).
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia