by Fauzi Bahreisy fauzibahreisy | Apr 30, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 21 April 2016
Ukuran keimanan seseorang ternyata tidak hanya dilihat dari ibadahnya, shalatnya, puasanya, hajinya, dan seterusnya. Akan tetapi, juga dilihat dari sikapnya ketika melihat dan merespon kemungkaran.
Saat melihat kemungkaran, seorang mukmin tidak boleh diam, abai, apalagi sampai ridha dan mendukung. Namun, ia harus menunjukkan pembelaan dan loyalitasnya kepada Allah dengan berusaha mengubah kemungkaran tersebut. Itulah ciri dari mukmin sejati.
Allah berfirman, “Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Kalian menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran” (QS Ali Imran: 110).
Ustadz Fauzi Bahreisy
(Baca juga: Adab Di Dalam Majelis & Adab Terhadap Guru)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 29, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 20 April 2016
Jika engkau duduk di depan seorang guru, maka hendaknya engkau sadar bahwa itu adalah majelisnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, agar engkau lebih menghormatinya.
Para salaf dahulu ketika ia pergi menuju gurunya, ia bersedekah dan berkata: “Ya Allah, sembunyikanlah aib guruku dariku, dan jangan Engkau jauhkan keberkahan ilmunya dariku”.
Imam Syafi’i berkata: “Dulu aku membuka lembaran-lembaran buku di depan Imam Malik dengan cara yang sangat pelan dengan tujuan untuk menghormati beliau dan agar ia tidak mendengar bunyi lembaran yang aku buka”.
Rabi’ (murid Imam Syafi’i) berkata: “Aku tidak berani minum air di depan Imam Syafi’i sedangkan ia melihat kepadaku, hal ini untuk menghormatinya”.
Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad tidak pernah mengarahkan kakinya saat duduk ke arah rumahnya Imam Syafi’i. Bandingkan dengan kita yang seringkali menjulurkan kakinya di hadapan gurunya.
Diantara pintu keberkahan ilmu ialah adabmu terhadap gurumu.
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Manusia Paling Buruk)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 28, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 19 April 2016
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya disisi Allah pada hari kiamat, ialah orang yang dijauhi oleh manusia untuk menghindari keburukannya (lisannya)” (HR. Muslim).
Janganlah berkata-kata kotor dalam diskusi atau dialog yang kau lakukan. Karena boleh jadi, diamnya orang yang kau ajak bicara bukan dikarenakan rasa puas atau fahamnya dia dengan alasan-alasan dan dalil-dalil yang kau sebutkan, akan tetapi ia diam karena ingin menghindari kotornya kata-kata yang kau ucapkan
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Mulianya Seorang Istri)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
by Adi Setiawan Lc. MEI Adi Setiawan | Apr 27, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 18 April 2016
Salah satu syiar Islam bahwa pelakasanaan hak-hak suami isteri sebagai jihad fi sabilillah. Firman Allah SWT.
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوف
“…pergaulilah mereka (isteri) dengan kebaikan…” (QS An Nisa: 19).
Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya: “Maniskanlah suara kalian ketika bicara dengan mereka, indahkanlah tingkah laku dan gerak kalian, semampu kalian, agar mereka merasa senang”.
Isteri shalihah merupakan harta yang paling berharga bagi suami, setelah keimanannya kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang mukmin, setelah takwanya kepada Allah azza wa jalla, selain isteri yang shalihah, jika suami menyuruhnya ia taat, jika dipandang ia menyenangkan, jika ia bersumpah kepadanya ia mengiyakan, dan jika suami pergi jauh maka dia memelihara diri dan harta suaminya.” (HR Ibnu Majah).
Ustadz Adi Setiawan, Lc., MEI
(Baca juga: Tak Ada Waktu Santai)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 26, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 17 April 2016
Sesungguhnya orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri boleh jadi secara zahir dia hidup dalam ketenangan, akan tetapi pada hakikatnya ia hidup dalam kekerdilan dan mati dalam keadaan kerdil.
Adapun orang-orang yang hebat, ia akan selalu mengemban tanggung jawab besar. Tidak ada baginya waktu untuk tidur, tidak ada waktu untuk bersantai-santai, tidak ada baginya tempat tidur yang nyaman, dan kehidupan yang santai-santai serta tidak ada lagi baginya sesuatu apapun yang memanjakannya!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakikat perjuangan ini ketika ia berkata kepada Khadijah radhiyallahu ‘anha disaat ia meminta Rasul untuk tenang dan santai sejenak:
مضى عهد النوم يا خديجة
“Saat-saat untuk bersantai sudah lewat wahai Khadijah!”
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Bahagia Bersama Allah)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 25, 2016 | Artikel, Tausiyah Iman
Tausiyah Iman – 16 April 2016
Jika orang lain merasa cukup dengan dunianya, maka hendaknya engkau merasa cukup dengan Allah.
Jika mereka bergembira dengan dunianya, maka bergembiralah engkau dengan keberadaan Allah di sisimu.
Jika kebanyakan manusia merasa nyaman dengan orang-orang yang mereka cintai, maka jadikanlah rasa nyamanmu dengan berada di sisi Allah.
Ustadz Fahmi Bahreisy, Lc
(Baca juga: Keringat Bahagia dan Derita)
•••
Join Channel Telegram: http://tiny.cc/Telegram-AlimanCenterCom
Like Fanpage: fb.com/alimancentercom
•••
Rekening donasi dakwah:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman