0878 8077 4762 [email protected]

Andai Bukan Karena Shalat Malam

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
Abu Sulaiman ad Darani mengatakan, “Demi Allah, sekiranya bukan karena shalat malam tidaklah aku mencintai dunia. Demi Allah, orang yang shalat malam di malam mereka lebih lezat dibandingkan orang yang bermain dengan permainan mereka. Sungguh, ia adalah saat-saat yang berjalan dengan hati yang yang menari-nari di dalamnya mengingat Allah, maka saya katakan: sekiranya penduduk surga dalam kenikmatan seperti yang aku alami, sungguh mereka itu dalam kenikmatan besar.”
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya. Yang telah Allah Ta’ala siapkan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, memperhatikan puasa dan shalat malam di saat manusia sedang tidur.” (HR. Ahmad dan yang lainnya serta dishahihkan oleh Albani).
Jangan lupa ajak keluarga Anda dan bangunkan istri Anda bersama-sama menghidupkan malam-malam Ramadhan
ini.
(Baca juga: Terbukalah Pada Allah dalam Doa Anda)
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

Terbukalah Pada Allah Dalam Doa Anda

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
Bukalah hati Anda dalam berdo’a. Ungkapkanlah pujian yang ada dalam hati Anda. Anda berdo’a kepada Allah yang Maha Tahu segala urusanmu baik yang kecil maupun yang besar. Hancurkan dinding-dinding pembatas dan luluhkan batu karang yang membatasi antara dirimu dengan-Nya. Tidak ada siapapun yang mendengarmu kecuali Dia.
Tidak ada seorangpun yang menulis apa yang kamu katakan. Berdo’alah kepada Allah dengan caramu, dengan redaksimu, dengan kata-katamu sendiri. Jangan sampai jalan terhalangi oleh sajak dan prosa. Karena apa yang Anda katakan tidak akan diterbitkan dalam sebuah buku. Apa yang Anda katakan tidak akan direkam dalam kaset. Dan apa yang Anda katakan tidak akan disampaikan dalam ceramah. Andalah yang berdo’a. Berdo’alah tentang apapun yang Anda inginkan dan dengan cara yang Anda kehendaki. Tidak ada syarat dikabulkannya do’a seperti menjadi seperti khatib yang fasih, atau seperti penyair dan orator yang hebat, atau seperti vokalis yang bersenandung merdu.
Allah menyukai diri Anda apa adanya dan mendengarkan do’a Anda sendiri. Maka hadapkanlah diri Anda sebagaimana adanya. Sebagaimana Allah menerima Anda berdiri dan mengangkat kedua tangan kepada-Nya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Malik bin Dinar ketika dia mengatakan: “Ya Tuhan, hanya Engkau sendirilah yang mengetahui penghuni surga dari penghuni negara. Di tempat manapun Engkau tetapkan diriku, maka saya adalah Malik bin Dinar.” Dan dia terus menangis mengharapkan rahmat Allah.
(Baca juga: Program di Waktu Sahur)
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

Program Di Waktu Sahur

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
1. Jika Anda bangun tidur maka hapuslah bekas tidur di wajah Anda dengan tangan, sebagaimana disebutkan bahwa
Nabi saw, “Apabila beliau bangun tidur, beliau duduk menghapus bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim).
2. Berdoalah dengan mengucap: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah sebelumnya mematikan kami, dan kepada-Nya dikembalikan.” (HR. Bukhari).
3. Bersiwaklah, atau gosoklah gigi Anda. Sebagaimana disunnahkan Nabi SAW bahwasanya, “Apabila bangun tidur malam beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘Alaih).
4. Lakukan istinsyar (memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkan kembali) sebanyak tiga kali. Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah ber-istinsyar tiga kali. Sesungguhnya syetan bermalam di pangkal hidungnya.” (Mutafaqun ‘Alaih).
5. Mencuci tangan tiga kali, sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Apabila salah seorang dari kalian bagun dari tidurnya maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana (tempat air) sampai dia mencucinya tiga kali.” (Mutafaqun ‘Alaih).
6. Kemudian berwudhu dan lantunkan dua kalimat syahadat setelah selesai wudhu dengan mengucapkan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata,tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Mengucapkan kalimat syahadat memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkannya (kalimat syahadat) dibukakan untuknya delapan pintu surga, memasukinya lewat pintu mana dia mau.” (HR. Muslim).
7. Shalatlah dua rakaat setelah wudhu. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhu saya ini, kemudian shalat dua rakaat dan dia tidak melamun dalam shalatnya, maka pastilah Allah mengampuni dosanya yang telah lalu – dalam dalam riwayat lain – wajib baginya mendapatkan surga.” (HR. Muslim). Kemudian shalatlah setelah itu apa yang Allah kehendaki bagimu untuk shalat dan bermunajatlah kepda Tuhanmu Yang Maha
Agung lagi Maha Tinggi.
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

Detik-detik Luar Biasa

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
Rasulullah SAW bersabda: “Allah turun ke langit dunia setiap malam, sampai tinggal sepertiga malam terakhir. Kemudian Dia berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya. Siapa meminta kepada-Ku maka Aku beri kepadanya. Dan siapa meminta ampun kepada-Kua maka Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari).
Allah telah mengutus rasul-rasul kepadamu namun kamu tidak menyambut (ajarannya). Allah mengirim seruan kepadamu melalui kitab-Nya namun kamu tidak hadir. Allah telah melebihkan nikmat kepadamu untuk mendekatkanmu namun kamu berpaling dari-Nya. Sampai ketika semua itu tidak juga membuatmu baik, Dia turun
kepadamu ke langit dunia setiap malam. “Dan di waktu sahur mereka beristigfar meminta ampunan.” (QS. Adz Dzariyat: 18).
Agar Anda merasakan lezatnya bermunajat dan nikmatnya rasa dekat dengan Yang Dicintai?
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

Panduan Shalat Tarawih (bagian 3-akhir)

Oleh: Sharia Consulting Center
 
Ibadah yang sangat ditekankan Rasulullah Saw di malam Ramadhan adalah Qiyam Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan shalat malam atau yang biasa dikenal dengan shalat tarawih. Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ قامَ رَمَضانَ إيماناً واحْتِسَاباً غُفِرَ لهُ ما تَقدّمَ مِنْ ذَنْبِهِ”
Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan penuh iman dan perhitungan, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘aliahi).
Cara Melaksanakan Shalat Tarawih
Dalam hadits Bukhari riwayat Aisyah menjelaskan bahwa cara Nabi Saw dalam menjalankan shalat malam adalah :
Dengan melakukan tiga kali salam, masing-masing terdiri 4 rakaat yang sangat panjang ditambah 4 rakaat yang panjang pula, ditambah 3 rakaat sebagai penutup (Lihat Fathul Bari : Ibid).
Bentuk lain yang merupakan penegasan secara qauli dan fili juga menunjukkan bahwa shalat malam dapat pula dilakukan dua rakaat-dua rakaat dan ditutup satu rakaat.
Ibnu Umar ra menceritakan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw tentang cara Rasulullah Saw mendirikan shalat malam, beliau menjawab: ”Shalat malam didirikan dua rakaat-dua rakaat jika ia khawatir akan tibanya waktu Shubuh, maka hendaknya menutup dengan satu rakaat (Mutaffaq alaihi al-Lulu wal Marjan : 432).
Hal ini ditegaskan filiyah Nabi Saw dalam hadits Muslim dan Malik ra (lihat Syarh Shahih Muslim 6/ 46-47; Muwatha dalam Tanwir: 143-144).
Dari sini Ibnu Hajar menegaskan bahwa Nabi Saw terkadang melakukan witir/penutup shalatnya dengan satu rakaat dan terkadang menutupnya dengan tiga rakaat.
Dengan demikian shalat malam termasuk tarawih dapat didirikan dengan :

  • Dua rakaat-dua rakaat dan ditutup dengan satu rakaat
  • Atau bisa juga empat rakaat-empat rakaat dan ditutup dengan 3 rakaat.

Demikian penjelasan seputar shalat tarawih dalam perspektif Islam. Semoga Allah Saw memberkahi dan selalu mengkaruniakan kesatuan dan persatuan umat melalui ibadah yang mulia ini.
Baca juga:
Panduan Shalat Tarawih (bagian 1)
Panduan Shalat Tarawih (bagian 2)
Sumber:
Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, Sharia Consulting Center