by Danu Wijaya danuw | Jun 24, 2016 | Artikel, Ramadhan
Secara harfiyah, i’tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, i’tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. Penggunaan kata i’tikaf di dalam Al-Qur’an terdapat pada firman Allah Swt:
”Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf di dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertaqwa” (QS 2:187).
Ayat lain yang menyebutkan kata i’tikaf dan ini dikaitkan dengan keharusan membersihkan masjid yang menjadi tempat i’tikaf adalah firman Allah Swt:
“Dan ingatlah ketika Kami menjadikan rumah itu (baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang orang yang tawaf, i’tikaf, ruku, dan sujud” (QS 2:125).
Di dalam Islam, seseorang bisa beri’tikaf di masjid kapan saja, namun dalam konteks bulan Ramadhan, maka dalam kehidupan Rasulullah Saw, i’tikaf itu dilakukan selama sepuluh hari terakhir.
Diantara rangkaian ibadah dalam bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus diperintahkan (dianjurkan) oleh Rasulullah Saw adalah i’tikaf. I’tikaf merupakan sarana muhasabah dan kontemplasi yang efektif bagi muslim dalam memelihara dan meningkatkan keislamannya, khususnya dalam era globalisasi, materialisasi dan informasi kontemporer.
*bersambung
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
by Danu Wijaya danuw | Jun 24, 2016 | Artikel, Ramadhan
Menuntut Ilmu dan Menyampaikannya
Bulan Ramadhan adalah saat yang paling baik untuk menuntut ilmu keislaman dan mendalaminya. Karena di bulan Ramadhan hati dan pikiran sedang dalam kondisi bersih dan jernih, sehingga sangat siap menerima ilmu-ilmu Allah Swt. Maka waktu-waktu seperti bada shubuh, bada dhuhur dan menjelang berbuka sangat baik sekali untuk menuntut ilmu. Pada saat yang sama para ustadz dan dai meningkatkan aktivitasnya untuk berdakwah menyampaikan ilmu kepada umat Islam yang lain.
Umrah
Umrah pada bulan Ramadhan juga sangat baik dilaksanakan, karena akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah kepada seorang wanita dari golongan Anshar yang bernama Ummu Sinan: “Agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara dengan haji bersama Rasulullah Saw.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Menjaga Keseimbangan dalam Ibadah
Keseimbangan dalam beribadah adalah sesuatu yang prinsip. Walaupun umat Islam melaksanakan ibadah-ibadah mahdhah di bulan Ramadhan, tetapi tetap saja harus menjaga keseimbangan.
Kewajiban keluarga harus ditunaikan, begitu juga kewajiban sosial lainnya. Rasulullah Saw senantiasa menjaga keseimbangan, walaupun beliau khusyu dalam beribadah di bulan Ramadhan, tetapi tidak mengabaikan harmoni dan hak-hak keluarga.
Seperti yang diriwayatkan oleh isteri-isteri beliau, Aisyah dan Ummu Salamah Ra, Rasulullah Saw adalah tokoh yang paling baik untuk keluarga, dimana selama bulan Ramadhan tetap selalu memenuhi hak-hak keluarga beliau. Bahkan ketika Rasulullah berada dalam puncak praktek ibadah shaum yakni Itikaf, harmoni itu tetap terjaga.
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
by Danu Wijaya danuw | Jun 23, 2016 | Artikel, Ramadhan
Itikaf adalah puncak ibadah di bulan Ramadhan. Karena pada hakekatnya inti ibadah Ramadhan adalah upaya menahan diri (imsak) dari makan dan minum dan segala sesuatu yang membatalkannya di siang hari, dengan harapan dapat menahan diri dari segala yang diharamkan Allah.
I’tikaf bukan hanya menahan diri dari makan dan minuman, tetapi menahan diri untuk tetap tinggal di masjid taqqarrub kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala aktivitas keduniaan.
Itulah sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah pada bulan Ramadhan, disebutkan dalam hadits :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَه
“Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadhan) menghidupkan malam harinya, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ibadah yang penting ini sering dianggap berat oleh kaum muslimin, sehingga banyak yang tidak melakukannya.
Tidak aneh kalau Imam az Zuhri berkomentar:
Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan itikaf, padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.
Sumber :
Buku Panduan Ibadah Lengkap Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
by Danu Wijaya danuw | Jun 23, 2016 | Artikel, Ramadhan
Rasulullah Saw adalah orang yang paling pemurah dan di bulan Ramadhan beliau lebih pemurah lagi. Kebaikan Rasulullah saw di bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus karena begitu cepat dan banyaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :
أفضل الصدقة صدقة رمضان
“Sebaik-baiknya sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Al-Baihaqi, Al Khatib dan At-Turmudzi)
Dan salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan adalah memberikan ifthar (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda beliau Saw. :
من فطّرَ صائِماً كانَ لهُ مثْلُ أجرِهِ غَيْرَ أنّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أجْرِ الصّائِمِ شيئاً”
“Barangsiapa yang memberi ifthar kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).
Memberikan makan dan sedekah selama bulan Ramadhan ini bukan hanya untuk keperluan ifthar, melainkan juga untuk segala kebajikan.
Demikianlah tradisi salafus shalih terdahulu memberi makan bagi orang yang berbuka dan berinfak kepada yang membutuhkan.
Abu Siwar Al-Adawi berkata:
Dahulu ada rombongan orang dari Bani Adi yang biasa shalat di masjid ini. Tidak ada seorangpun diantara mereka yang berbuka puasa sendiri. Ia senantiasa mencari orang yang bersedia berbuka bersamanya.
Dan ibadah puasa juga akhirnya ditutup dengan infaq, yaitu infaq wajib berupa zakat fitrah. Zakat fitrah dibayar pada hari-hari terakhir Ramadhan yang bertujuan untuk menyucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu kaum fakir miskin.
Sumber :
Buku panduan lengkap ibadah ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center
AlimanCenter menerima dan menyalurkan zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan fidyah (ZISWAF) anda.
Salurkan melalui:
*BSM 703.742.7734*
*BNI 1911.203.63*
an. Yayasan Telaga Insan Beriman
Semoga Allah swt melipat gandakan pahala atas harta yang anda peroleh.
by Yayasan Telaga Insan Beriman (Al-Iman Center) | Jun 23, 2016 | AlimanCenter.TV, Ramadhan
Video Program Spesial Ramadhan: Qiyamul Lail (10 Pohon Ibadah Bagian Ke-3)
YouTube HD: https://youtu.be/wDbk_61SajY
AlimanCenter.Com | Membuka Wawasan – Menggugah Kesadaran
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 22, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh : M. Lili Nur Aulia
Jangan lupa di saat-saat waktu sahur. Anda perbanyak istighfar meminta ampun kepada Allah.
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS. Nuh: 10-12)
Agar senang di hari kiamat, Anda harus beristighfar. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang ingin sedang melihat catatannya (pada hari kiamat) maka hendaklah memperbanyak istigfar.” (Hadits Shahih)
Janganlah Anda sia-siakan waktu walau hanya sedetik tanpa faedah. Umur Anda adalah hari-hari dan jam-jam. Manfaatkanlah saat-saat tersebut dan jangan disia-siakan.
Disebutkan dalam sebuah atsar,
“Bahwasanya pada hari kiamat nanti setiap hamba diberi banyak lemari.”
Sebuah lemari bagi setiap jam dari umur hamba tersebut, dibuka di depan kedua matanya satu demi satu, sementara dia melihat dan mengawasi …
Satu jam yang didalamnya dia taat kepada Allah, penuh dengan kebaikan-kebaikan.
Dan satu jam yang didalamnya dia bermaksiat kepada Allah, penuh dengan keburukan-keburukan.
Dan satu jam yang digunakan untuk tidur atau dia habiskan untuk kegiatan-kegiatan dunia yang di dalamnya tidak diharapkan niat yang baik, kosong tidak berisi.
Seorang hamba akan menyesal atas setiap jam yang dia sia-siakan. Dia terus menangis sedih dan berduka karena waktu satu jam yang dia bermaksiat di dalamnya.
Beramallah hari ini dan penuhi lemari-lemari Anda dengan kebaikan-kebaikan dari sekarang.
Tidak ada yang tersisa dari karir hidup Anda kecuali beberapa jengkal. Kemudian Anda digiring, apakah ke surga atau ke neraka. Tidakkah Anda cium baunya surga dalam sabda Nabi saw,
“Apabila datang Ramadhan pintu-pintu surga dibuka.”
Ataukah Anda masih terjangkit kemaksiatan-kemaksiatan ahli neraka.