by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Sahur, adalah termasuk ibadah yang dilalaikan oleh banyak orang padahal sahur merupakan sumber kebaikan dan rahasia pertambahan. Nabi SAW bersabda, “Kalian harus melakukan sahur ini, karena sesungguhnya sahur adalah makanan yang diberkahi.” (Shahih al Jami’ oleh Albani).
“Makan sahur adalah berkah yang diberikan Allah kepada kalian, oleh karena itu janganlah kalian sia-siakan.” (HR. Ahmad). Termasuk berkah dalam sahur adalah tetap sahur walaupun hanya sedikit, itu sudah cukup, meskipun hanya seteguk air. Sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Sahurlah kalian, walaupun hanya dengan air.” (Dishahihkan oleh Albani).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang sahur.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Albani). Shalawat Allah adalah rahmat-Nya dan shalawat malaikat adalah doa memintakan ampunan dan rahmat. Adapun waktu sahur adalah seperti yang ditunjukkan oleh Zaid bin Tsabit saat bercerita dirinya sahur bersama Nabi SAW kemudian melaksanakan shalat. Seseorang bertanya kepada Zaid, berapa jeda antara keduanya, yaitu antara sahur dan adzan? Zaid menjawab: kira-kira antara limapuluh atau enampuluh ayat.” (Mutafaqun ‘Alaih).
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam dengan sepuluh ayat maka dia tidak termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat malam dengan seratus ayat maka dia ditetapkan sebagai orang yang khusuk (qanitin). Dan barangsiapa yang shalat malam dengan seribu ayat maka dia ditetapkan sebagai orang yang mendapatkan qintar.” (HR. Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Albani).
Nabi SAW memberitahukan tentang nilai satu qintar dengan mengatakan, “Qintar itu pahala yang nilainya lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Thabarani dan dihasankan oleh Albani).
Bangunlah dan bangunkan keluargamu. Jangan kau halangi keluargamu dari mendapatkan kebaikan yang agung ini. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa bangun malam dan membangunkan istrinya, kemudian keduanya shalat, maka Allah catat keduanya termasuk laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah.” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Albani).
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 20, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Abu Sulaiman ad Darani mengatakan, “Demi Allah, sekiranya bukan karena shalat malam tidaklah aku mencintai dunia. Demi Allah, orang yang shalat malam di malam mereka lebih lezat dibandingkan orang yang bermain dengan permainan mereka. Sungguh, ia adalah saat-saat yang berjalan dengan hati yang yang menari-nari di dalamnya mengingat Allah, maka saya katakan: sekiranya penduduk surga dalam kenikmatan seperti yang aku alami, sungguh mereka itu dalam kenikmatan besar.”
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada kamar-kamar, luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya. Yang telah Allah Ta’ala siapkan bagi orang yang memberi makan, melembutkan perkataan, memperhatikan puasa dan shalat malam di saat manusia sedang tidur.” (HR. Ahmad dan yang lainnya serta dishahihkan oleh Albani).
Jangan lupa ajak keluarga Anda dan bangunkan istri Anda bersama-sama menghidupkan malam-malam Ramadhan
ini.
(Baca juga: Terbukalah Pada Allah dalam Doa Anda)
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 19, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
Bukalah hati Anda dalam berdo’a. Ungkapkanlah pujian yang ada dalam hati Anda. Anda berdo’a kepada Allah yang Maha Tahu segala urusanmu baik yang kecil maupun yang besar. Hancurkan dinding-dinding pembatas dan luluhkan batu karang yang membatasi antara dirimu dengan-Nya. Tidak ada siapapun yang mendengarmu kecuali Dia.
Tidak ada seorangpun yang menulis apa yang kamu katakan. Berdo’alah kepada Allah dengan caramu, dengan redaksimu, dengan kata-katamu sendiri. Jangan sampai jalan terhalangi oleh sajak dan prosa. Karena apa yang Anda katakan tidak akan diterbitkan dalam sebuah buku. Apa yang Anda katakan tidak akan direkam dalam kaset. Dan apa yang Anda katakan tidak akan disampaikan dalam ceramah. Andalah yang berdo’a. Berdo’alah tentang apapun yang Anda inginkan dan dengan cara yang Anda kehendaki. Tidak ada syarat dikabulkannya do’a seperti menjadi seperti khatib yang fasih, atau seperti penyair dan orator yang hebat, atau seperti vokalis yang bersenandung merdu.
Allah menyukai diri Anda apa adanya dan mendengarkan do’a Anda sendiri. Maka hadapkanlah diri Anda sebagaimana adanya. Sebagaimana Allah menerima Anda berdiri dan mengangkat kedua tangan kepada-Nya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Malik bin Dinar ketika dia mengatakan: “Ya Tuhan, hanya Engkau sendirilah yang mengetahui penghuni surga dari penghuni negara. Di tempat manapun Engkau tetapkan diriku, maka saya adalah Malik bin Dinar.” Dan dia terus menangis mengharapkan rahmat Allah.
(Baca juga: Program di Waktu Sahur)
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia
by M. Lili Nur Aulia mlilinuraulia | Jun 19, 2016 | Artikel, Ramadhan
Oleh: M. Lili Nur Aulia
1. Jika Anda bangun tidur maka hapuslah bekas tidur di wajah Anda dengan tangan, sebagaimana disebutkan bahwa
Nabi saw, “Apabila beliau bangun tidur, beliau duduk menghapus bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim).
2. Berdoalah dengan mengucap: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah sebelumnya mematikan kami, dan kepada-Nya dikembalikan.” (HR. Bukhari).
3. Bersiwaklah, atau gosoklah gigi Anda. Sebagaimana disunnahkan Nabi SAW bahwasanya, “Apabila bangun tidur malam beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘Alaih).
4. Lakukan istinsyar (memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkan kembali) sebanyak tiga kali. Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah ber-istinsyar tiga kali. Sesungguhnya syetan bermalam di pangkal hidungnya.” (Mutafaqun ‘Alaih).
5. Mencuci tangan tiga kali, sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Apabila salah seorang dari kalian bagun dari tidurnya maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana (tempat air) sampai dia mencucinya tiga kali.” (Mutafaqun ‘Alaih).
6. Kemudian berwudhu dan lantunkan dua kalimat syahadat setelah selesai wudhu dengan mengucapkan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata,tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Mengucapkan kalimat syahadat memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkannya (kalimat syahadat) dibukakan untuknya delapan pintu surga, memasukinya lewat pintu mana dia mau.” (HR. Muslim).
7. Shalatlah dua rakaat setelah wudhu. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhu saya ini, kemudian shalat dua rakaat dan dia tidak melamun dalam shalatnya, maka pastilah Allah mengampuni dosanya yang telah lalu – dalam dalam riwayat lain – wajib baginya mendapatkan surga.” (HR. Muslim). Kemudian shalatlah setelah itu apa yang Allah kehendaki bagimu untuk shalat dan bermunajatlah kepda Tuhanmu Yang Maha
Agung lagi Maha Tinggi.
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia