by Danu Wijaya danuw | Apr 30, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Kabar mengenai hengkangnya Habieb Rizieq darI Indonesia karena dianggap tidak aman lagi bagi dirinya ditepis oleh juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Ma’arif.
“Beliau sedang umrah, rencananya Rabu (3/5) pekan depan sudah tiba di Indonesia,” ujar Slamet, Sabtu (29/4).
Slamet menambahkan intinya Rizieq Shihab sedang melasanakan umrah bersama keluarga besarnya untuk beribadah.
“Sebenarnya program sudah lama, pertama : bersyukur atas kemenangan umat Islam,
Kedua : bermunajat sama Allah mudah-mudahan keputusan pengadilan si penistaan agama bisa diberatkan.
Ketiga : beliau ibadah. Intinya bersyukur kepada Allah,” katanya.
Sebelumnya, muncul kabar bahwa Habieb Rizieq Shihab dan keluarga besarnya dibawa ke luar negeri karena dianggap Indonesia sudah tidak aman bagi dirinya dan keluarganya karena banyaknya kasus yang menimpa dirinya.
Umrah atas Inisiatif Sendiri, bukan Undangan Raja Salman

Terkait berita yang tersebar bahwa Habib Rizieq umrah atas undangan Raja Salman, seorang peserta pertemuan mengkonfirmasi hal tersebut kepadanya.
“Umrah ini atas inisiatif sendiri, dan bukan atas undangan Raja Salman. Namun tetap diberikan sambutan tokoh di Bandara,” katanya.
Adapun yang diberitakan oleh akun twitter resminya yang mengatakan bahwa umrah ini atas undangan Raja Salman, Habib Rizieq menegaskan, bisa saja hal tersebut miskomunikasi antara ia dengan pengelola akun dirinya.
Tiba di Madinah, Habib Rizieq memang memberikan tausiah kepada mahasiswa Universitas Islam Madinah di hotel tempatnya menginap, Hotel Anwar Madinah Movenpick pada Jumat malam, (28/4/2017).
Pada pertemuan tersebut, selain mengklarifikasi informasi yang beredar, ia juga membahas tentang bagaimana Barat melihat ummat Islam. Mereka mengklasifikasikannya ke dalam beberapa kelompok, lalu dijelaskan sikap Barat terhadap setiap kelompok yang mereka klasifikasikan tersebut.
Dari pemaparannya, ia menegaskan pentingnya persatuan Islam karena tidak cuma membawa berkah, tapi lebih dari itu persatuan adalah pintu pertolongan Allah.
“Karena pertolongan Allah diberikan kepada yang bersatu,” pungkasnya.
Sumber : Republika/HarianAmanah
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 30, 2017 | Adab dan Akhlak, Artikel
Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Haram) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hanbali meriwayatkan beberapa kondisi salaf (ulama shalih terdahulu) saat memasuki bulan Sya’ban :
Anas berkata : “Jika kaum muslimin sudah memasuki bulan Sya’ban, mereka berbondong-bondong membuka mushafnya dan selalu membacanya.
Mereka juga memberikan sedekah yang banyak kepada fakir miskin agar mereka juga mampu melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.”
Salamah bin Khulail berkata, “Bulan Sya’ban biasa juga disebut bulan qurra’ (para pembaca Al Qur’an).”
Jika bulan Sya’ban sudah masuk, Hubaib bin Abi Tsabit berkata, “Inilah bulannya pembaca Al Qur’an.”
Berusahalah untuk menyerupai orang-orang hebat, walaupun engkau tak sama dengan mereka. Sebab hal itu mengantarkanmu pada keberuntungan.
by Danu Wijaya danuw | Apr 30, 2017 | Artikel, Kisah Sahabat
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua, dan mungkin terbesar dari semua khalifah Islam. Dia sejaman, namun lebih berusia muda ketimbang Nabi Muhammad.
Dan seperti juga nabi Muhammad, dia kelahiran Mekkah. Tahun kelahirannya tidak diketahui, tetapi menurut taksiran tahun ke-586 M.
Asal-muasalnya Umar bin Khattab merupakan musuh yang paling ganas dan beringas, menentang Muhammad dan Agama Islam habis-habisan.
Tetapi, mendadak dia memeluk agama baru itu dan berbalik menjadi pendukung gigih. Umar bin Khattab selanjutnya menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad dan begitulah dilakukannya sepanjang umur Muhammad.
Suatu ketika, pada saat itu terdapat sebuah kisah di mana syetan takut akan Umar bin Khattab.
Maka Syaikh DR. Muhammad al-‘Arifi (Sunni) berkata:
“Semoga Allah merahmatimu wahai Umar, Syaithon telah lari darimu baik ketika engkau hidup atau setelah engkau meninggal.”
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a bahwa Rasulullah pernah bersabda, ”Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar”
Rasulullah Saw pun bersabda, “Wahai Ibn al-Khattab, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah setan mendapatimu melalui satu jalan kecuali dia akan mengambil jalan yang berbeda dengan jalan yang kaulalui.” (HR. al-Bukhari 3120 dan Muslim 2397)
Alasan Syetan Takut dengan Umar bin Khattab :
1. Karakter Umar yang Keras dan Berani Melawan Musuh
Umar bin Khattab adalah salah satu dari empat khalifah yang dikenal karakternya yang tegas, bijaksana, kasar dan banyak ditakuti oleh kaum Quraisy pada saat itu.
Kebaranian Umar ketika ia hendak berhijrah meninggalkan kota Mekkah ke kota Madinah. Semua sahabat Nabi saw berhijrah dengan sembunyi-sembunyi, tidak terkecuali Nabi sendiri.
Sementara Umar dengan begitu beraninya mengumumkan niatannya untuk berhirjah seraya menantang para pendekar Quraisy,
“Siapa yang ingin istrinya menjadi janda, dan anak-anaknya menjadi yatim, hendaknya ia menghadapiku saat berhijrah.”
Dan benar, tidak seorang pun berani menghalangi Umar hijrah. Sebab tidak seorang pun dari pendekar Quraisy yang ingin mati di tangan Umar.
Akhirnya, Umar pun hijrah tanpa ada seorang pun yang berani menghalanginya. Sebuah keberanian yang luar biasa!
2. Umar pernah Membanting Setan
Ada seorang mukmin bertemu dengan setan, lalu ia bergulat melawannya dan berhasil membanting setan tersebut.
Setan tersebut ditanya oleh teman-temannya, “Mengapa kamu bisa dibantingnya?”
“Di antara kawan-kawannya, orang itu benar-benar sangat kuat, dia adalah Umar bin Khattab.” jawabnya.
3. Umar adalah seorang Shalih yang Mengekang Nafsu dan Syahwatnya
Setan sangat takut terhadap Umar, seperti sabda Nabi
“Apabila Umar berjalan di suatu lorong atau lembah, setan akan mengambil jalan di lorong atau lembah yang lain.”
Bagaimana Umar bisa naik ke peringkat yang seperti itu? Jawabnya karena kesabaran. Ia mengikat syahwatnya dengan mengekang hasrat dan keinginannya.
Umar pernah bersikap keras semasa menjadi Khalifah, ketika kaum Muslimin pernah mengalami masa paceklik. Ia tidak makan daging atau mentega sebelum keadaan membaik. Sehingga dirinya menderita sakit bawasir dan kulitnya menghitam.
Sumber: Asbabul Wurud/Sirah Sahabat Umar bin Khattab
by Danu Wijaya danuw | Apr 30, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Legenda sepakbola Prancis, Zinedine Yazid Zidane, menyerukan agar warga Negeri Mode harus melakukan upaya terbaik untuk menghentikan langkah calon presiden (capres) Marine Le Pen. Ia menyatakan dengan terbuka berseberangan dengan semua ide yang diusung capres dari Partai Front Nasional itu.
“Sama seperti Pilpres 2002, bahwa saya sangat jauh dari ide-ide perjuangan Front Nasional. Kita harus menghentikannya sebisa mungkin,” tutur Zidane usai memimpin latihan klub sepakbola Spanyol, Real Madrid, mengutip dariReuters, Sabtu (29/4/2017).
Pria berusia 44 tahun itu merujuk pada Pilpres Prancis 2002 di mana ayah Marine, Jean-Marie Le Pen, mengejutkan semua pihak dengan melaju ke putaran kedua. Sama seperti ayahnya, perempuan berusia 48 itu memiliki pandangan keras terhadap imigran, sebuah isu sensitif di Prancis.
Marine Le Pen dalam beberapa kampanyenya sering menyudutkan kaum imigran dan Muslim Prancis. Bahkan menyebut kaum Islam seperti Nazi yang extrem. Sehingga mendapat kecaman luas di negara Prancis karena sikap rasisme tersebut.
Sebagaimana diketahui, Zinedine Zidane adalah seorang Muslim Prancis keturunan imigran asal Aljazair yang lahir dan besar di Marseille. Kepopuleran Zidane tidak perlu diragukan lagi di Prancis.
Zinedine Zidane membawa tim nasional Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 secara berturutan. Perannya sangat krusial di dalam tim yang didominasi oleh keturunan imigran tersebut. Ia tidak hanya berperan sebagai pengatur irama permainan, tetapi juga sebagai pemimpin tim.
Sebagaimana diketahui, Marine Le Pen bersama Emmanuel Macron melaju ke putaran kedua Pilpres Prancis 2017. Keduanya tengah gencar dalam merebut hati warga Prancis demi memenangkan Pilpres putaran kedua pada 7 Mei mendatang.
Sumber : Okezone
by Danu Wijaya danuw | Apr 29, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Alhamdulillah semuanya adalah ketetapan dari Allah SWT. Lewat pertarungan pilkada DKI yang begitu tegang akhirnya pasangan No 3 Anies-Sandy, Insya Allah dipastikan menjadi gubernur baru Jakarta untuk 5 tahun ke depan.
Saya justru tertarik melihat apa arti di balik kemenangan ini, mencoba mengambil pelajaran berharga pada pilkada ini, bukan semata-mata dari tinjauan politik ansich. Kemenangan ini mengirim pesan begitu kuat kepada umat Islam secara umum dan para elit Islam politik di negeri ini.
Beberapa catatan penting yang saya bisa tangkap sebagai berikut:
1. Jangan tinggalkan suara umat.
Sudah jamak bagi kita bahwa seringkali Islam politik yang digerakkan partai-partai Islam atau berbasis agama sering dibenturkan dengan kepentingan pragmatisme sesaat.
Para elit partai lebih memilih melakukan deal kepentingan singkat daripada memilih menangkap suara dukungan arus bawah umat.
Kita bisa melihat bagaimana kegalauan kubu PPP dan PKB dalam putaran kedua. Kendati banyak petinggi partai tersebut turut aksi dalam gelombang aksi bela Islam beberapa jilid bersama konstituennya.
Namun umat “terluka” atas keputusan petingginya yang justru mengalihkan dukungan ke kandidat yang “ditolak” oleh umat itu sendiri.
Mungkin ini pelajaran penting bahwa, seringkali hanya kepentingan politik sesat kita justru tinggalkan basis suara pemilih kita sendiri. Jangan salahkan akhirnya jika umat kehilangan selera dan referensi untuk mempercayai Islam politik.
Kita boleh berkuasa di atas atas mandat mereka, namun jika mereka sudah sakit hati cara mereka menghukum adalah dengan cara tidak memilih mereka.
2. Umat Islam adalah big market.
Demokrasi memaksa meraup suara terbanyak, karena itu pilihan untuk pasar suara tak terelakkan. Indonesia dan umat Islam adalah keniscayaan.
Memisahkannya adalah anomali sejarah, kendati kita sadar bahwa kaum muslimin baru menjadi pasar saja belum menjadi pemain utama dalam mengatur pasar politik Indonesia, belum menjadi subjek utama ,tapi hanya menjadi objek.
Itulah sebabnya dari berbagai paslon atau partai apapun pasti tak ketinggalan menggarap pasar yang sangat menggoda ini, perang simbol dan teknis mendekati umat menjadi lumrah dalam politik.
Karena itu pelajaran Pilkada DKI ini harusnya jadi pelajaran penting bahwa saatnya mereka bangkit untuk tidak menjadi obyek pasar saja, tapi kalau perlu menjadi subyek pertama dalam pengarusutamaan politik di negeri ini.
Mungkin bagi tim Ahok dengan bergabungnya sejumlah elemen umat Islam lewat simbol PPP, PKB atau beberpa tokoh elit NU dianggap bisa sederhanakan bahwa pasar umat Islam akan diambil, kenyataannya?
3. Kekuatan baru era milenial.
Tak dipungkiri demokrasi kita telah memasuki di era yang tak kita temukan di periode-periode yang lalu, yaitu era milenial ditandai dengan jaringan informasi yang begitu masif dan mudah diakses secara langsung kepada masing-masing person.
Mungkin suatu saat memasang iklan baliho di pinggir jalan disamping biaya besar dan harus dijaga terus akan ditinggalkan, sedangkan dengan sekali postingan di akun media sosial apapun jenisnya, belum lagi lewat broadcast via telegram, WA dan lain sebagainya begitu berdampak masif luar biasa.
Perang di dunia maya jauh lebih seru dan sangat dinamis, tak seperti mungkin dulu pilkada pertama kali di gelar 2005. Kini kita sadar bahwa pilar demokrasi bisa bertambah yaitu media sosial.
Salah satu dampak positifnya adalah efektifnya metode kampanye dan bahkan untuk memblok gerakan lawan.
Kita lihat betapa blundernya tim Ahok menggelar serangan sembako di hari tenang, tapi peran media secara positif justru mempersepsikan tindakan mereka negatif.
Mungkin mereka lupa sekarang era digital, ditangan setiap orang ada hp yang bisa bisa langsung dia rekam atau live lewat akun medsosnya dan merangkap sebagai wartawan dan peliput acara dan orang bisa lihat langsung di media sosial.
4. Barang itu penting.
Secara survey masyarakat jakarta cukup puas dengan kepemimpinan Ahok, tapi apakah akan memilih kembali tenyata di bawah 50 persen akan memilihnya kembali.
Apa artinya tenyata kagum dengan memilih adalah dua hal yang berbeda. Alasan yang paling utama adalah gaya berkomunikasi Ahok yang jauh dari unsur budaya ketimuran secara umumnya. Bicara yang sopan santun, yang lebih sejuk dan merangkul tidak bisa dipungkiri relatif tak dimiliki Ahok.
Jika barang sudah jelek mau dibungkus apapun akan ketahuan jeleknya pada akhirnya, pencitraan hanyalah menjadi beban untuk menutupi wajah asli yang sebenarnya sadar kalau barang tersebut ada cacatnya.
5. Bersatulah
Ini adalah inti dari kesemuanya, ternyata jika umat itu kompak dan solid maka mereka akan memetik buahnya sendiri. Jika suara yang didengungkan umat juga disambut oleh para elit politik Islam maka itu bertemunya suara bawah dengan suara atas.
Jangan lagi mau dipecah belah, saatnya elit politik Islam tidak memiliki penyakit rendah diri dan dia harus melihat peristiwa gejolak umat ini seakan-akan menegur para elitis, jika kalian tidak becus urus kami maka biarkanlah kami yang bergerak.
Mari kita bercermin, seringkali para elit dihantui oleh penyakit ketakutan yang dia ciptakan sendiri tentang ketidakpastian kedepan, yang akhirnya menyeret mereka untuk memilih jalan pragmatisme.
Sehingga yang terjadi kekuatan politik Islam di negeri ini seringkali dibenturkan dan mau diadu domba dengan sesama elemen umat oleh kepentingan jahat yang ingin menguasai negeri ini.
Lihatlah bagaimana Pilkada DKI membuat umat mengambil perannya sendiri, kekuatan yang selama ini di marginalkan tiba-tiba tampil kedepan menjadi arus utama perjuangan politik untuk selamatkan Jakarta dan indonesia sekaligus.
Ya Allah terimalah amal kami.
Oleh : Syukri Wahid (Pegiat Sosial Politik)
Sumber : Republika