by Danu Wijaya danuw | Nov 20, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Seorang fakir miskin bertanya kepada seorang alim, “kenapa aku dilahirkan menjadi miskin seperti ini?”
Alim itu menjawab, “karena engkau tidak belajar untuk memberi.”
Si fakir pun bingung dan berkata, “apa yang bisa kuberikan padahal aku tak punya apa-apa.”
Jawab sang alim, “kau memiliki wajah yang engkau bisa gunakan untuk memberi senyuman kepada orang lain.
Kau memiliki mulut yang bisa kau gunakan untuk memberi ucapan indah dan hal-hal baik.
Kau memiliki mata yang bisa kau gunakan untuk memberi pandangan kebaikan pada orang lain.
Kau memiliki hati yang bisa kau gunakan untuk memberi tempat dihati kepada semua orang.
Sebenarnya engkau tidak miskin, orang miskim adalah yang miskin ruhnya.”
by Danu Wijaya danuw | Nov 20, 2016 | Dunia
Pada 1406 M Raja Naramakhbala yang merupakan penguasa Arakan, sedang dalam kondisi sulit karena mendapat serangan dari Raja Burma. Untuk bisa mengatasi situasi sulit itu, sang raja kemudian mengungsi dan meminta bantuan kepada Sultan Nasiruddin dari Bengal.
Dalam prosesnya, setelah 24 tahun lamanya. Raja Naramakhbala kemudian memeluk Islam. Namanya pun berganti menjadi Suleiman Shah. Lalu, dengan bantuan dari Bengal, Raja Arakan itu berhasil merebut kembali kerajaannya dari Raja Burma.
Tahun 1420 M adalah era monumental. Karena pada saat itulah, Arakan dideklarasikan sebagai sebuah negara Islam di bawah kepemimpinan Suleiman Shah. Kekuasaannya bertahan hingga 350 tahun. Hingga pada 1784, negara Arakan kembali dikuasai oleh Pasukan Buddha dari Burma.
Nama Rohingya yang diasosiasikan sebagai umat Muslim di Myanmar itu diambil dari nama kuno untuk daerah Arakan. Islam dikenalkan ke daerah itu oleh pedagang dari Arab dan India muslim yang datang. Tumpuan utama mereka adalah berdagang di sekitar pantai Arakan dan hilir Burma. Percampuran nikah juga membuat Islam berkembang pesat disana.
Daerah Arakan secara geografis terpisah dengan sebagian besar wilayah negara Myanmar yang menganut agama Buddha. Daerah tersebut dipisahkan oleh Gunung Arakan. Luas provinsi itu sekitar 20 ribu mil persegi dan Akyab adalah ibu kota provinsinya.
Tahun 1886, Inggris menjajah Burma. Sebelumnya umat Muslim dan Hindu di negara ini hidup berdampingan dalam damai. Tahun 1938, Inggris mulai menurunkan tangan besinya. Lebih dari 30.000 Muslim Burma dibunuh secara missal, dan 113 masjid diberangus.
Setelah kemerdekaan Burma tahun 1948, nasib bangsa Muslim tidak juga berubah. Mereka menjadi korban kekerasan pemerintah dan militer, dan jumlahnya bahkan sampai 90.000 ribu orang yang tewas. Tahun 1961, pemerintah Burma menyatakan bahwa Budha adalah agama negara dan semua orang Islam harus belajar nilai dan budaya agama Budha.
Lewat kudeta militer, Jenderal Ne Win mendeklarasikan Burma sebagai Negara sosialis. Tahun 1982, Ne Win menyatakan Muslim Rohingya sebagai pendatang ilegal. Sementara diskriminasi dan kekerasan berupa pembunuhan, pembakaran dan pemerkosaan terhadap Muslim Burma di hilir Myanmar dan Muslim Rohingya (Rakhine) di Arakan pantai Myanmar terus berlangsung, tanpa diketahui banyak oleh dunia internasional.
by Danu Wijaya danuw | Nov 19, 2016 | Konsultasi, Konsultasi Ibadah
Oleh : Ust Bachtiar Nasir
Kalau kita runut dari niat para pentakziyah ketika memberikan uang duka, kemungkinan uang itu bukan diberikan kepada si mayit, melainkan kepada keluarganya. Sehingga, secara hukum, uang itu memang bukan milik mayit.
Oleh karena itu, tidak ada kewajiban untuk dibagi secara hukum waris. Sebab, yang dibagi secara hukum waris adalah harta yang asalnya milik mayit sepenuhnya.
Adapun harta yang asalnya bukan milik mayit, tentu tidak dibagi secara waris. Namun, bila ingin dilakukan pembagian berdasarkan hukum waris karena menganggap bahwa uang duka itu milik almarhumah, sah-sah saja dilakukan.
Semuanya dikembalikan pada kebijakan musyawarah keluarga atau kesepakatan mereka dalam memanfaatkan uang duka itu. Dan sebaiknya, uang ini digunakan untuk biaya pengurusan jenazah, seperti memandikan, mengafani, dan pemakaman, juga biaya lainnya bila memang dibutuhkan. Karena, niat para pentakziyah memang untuk meringankan beban keluarga.
Perlu juga dipikirkan untuk biaya yang akan terus diperlukan karena biasanya kebutuhan mayit itu tetap berlangsung meski sudah wafat. Seperti halnya di kota-kota besar, pemakaman umum meminta agar pihak keluarga selalu membayar “uang sewa” kaveling kuburan. Bila tidak dibayar, bisa jadi kuburan itu segera digunakan untuk menguburkan jenazah yang lainnya.
Berdasarkan hukum waris anak kandung mendapatkan semua harta waris, dengan catatan bagian anak laki-laki mendapatkan dua kali lipat, daripada bagian anak perempuan. (lihat QS an-Nisaa’ [4]: 11).
Sedangkan, anak tiri tidak termasuk ahli waris, karena tidak ada hubungan nasab dengan pewaris (si mayit).
Namun demikian, dianjurkan kepada para ahli waris untuk memberikan sekadarnya kepada kerabat yang tidak mendapatkan hak waris.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim, dan orang miskin maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS an-Nisaa’ [4]: 8).
Seperti apa yang dicontohkan Nabi Ya’qub AS yang dijelaskan dalam firman Allah, “Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?”
Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa, dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS al-Baqarah [2]: 133).
Wallahu a’lam bish shawwab
Sumber : Republika
by Danu Wijaya danuw | Nov 19, 2016 | Artikel, Sentuhan Nabi
Nabi Muhammad saw tak pernah jijik dengan istrinya yang sedang haid sebagaimana kebiasaan Arab dan Yahudi. Beliau tetap mesra, hanya menghindari jima’/hubungan badan.
Saat Aisyah haid, Nabi tiduran dipangkuannya sambil baca Al Qur’an atau meletakkan kepala diantara paha Aisyah bahkan tertidur.
Untuk shalat malampun, Nabi minta izin pada istri yang sedang bersama dikasur. “Apa kau izinkan malam ini aku menghadap Rabbku?”
Karena sempitnya kamar Nabi, saat shalat malam beliau berdiri hadap Aisyah. Jika sujud disentuhnya kaki sang istri agar ditekuk.
Nabi suka minum air susu diwadah yang sama dengan istrinya, seringkali ditepatkan dibekas bibirnya. Makan anggur, zaitun dan buah lain segigit berdua.
Nabi suka mandi bersama dan bercanda main air dengan istrinya. Bahkan pada Saudah yang sudah tua. Usia tak menghalangi kemesraan itu.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Nov 19, 2016 | Dunia
Pemerintah Myanmar mengakui membunuh orang Rohingya dan memberondong desa-desa kaum Muslim Rohingya dari helikopter tempur.
Desa-Desa Hangus
Foto yang dirilis oleh Human Rights Watch tampaknya menunjukkan desa-desa yang hangus, dan menurut kelompok hak asasi itu setidaknya 430 bangunan terbakar. Foto-foto satelit itu diambil antara 22 Oktober dan 10 November, menyusul laporan terjadinya pertempuran dan mengungsinya warga sipil bulan lalu.
Tertutup bagi media
Menyerang Rohingya adalah langkah populer untuk militer, lapor wartawan BBC Jonah Fisher dari kota terbesar Myanmar, Yangon.
“Alasan mengapa kantor berita internasional dan kelompok bantuan tidak diizinkan untuk pergi ke sana adalah karena militer berusaha untuk menutupi apa yang mereka lakukan di sana, pembunuhan dan lain-lain. Mereka berbohong,” ujar Linn dari Organisasi Nasional Arakan Rohingya dikutip dari Asian Correspondents seperti dilansir sindonews, Kamis (17/11/2016).
Berada di Pengungsian
Lebih dari 100 ribu orang tinggal di kamp-kamp kumuh, dimana mereka rentan terhadap kelaparan, serta serangan lanjutan.
Seorang guru desa di negara bagian Rakhine mengatakan kepada Associated Press bahwa lebih banyak Rohingya yang bersembunyi di hutan karena kampanye bumi hangus oleh militer Myanmar.
Pembunuhan dan Terusir hingga 150.000 orang
Sedikitnya 150 orang telah meninggal dan terusir akibat pembakaran dalam operasi militer yang dilakukan pemerintah Myanmar di negara bagian barat Rakhine sejak sabtu (12/11/2016).
Wanita, & anak-anak Rohingya dikurung, dibakar hidup-hidup
Banyak gadis dan wanita diborgol, sementara lelaki ditahan tanpa sebab. Beberapa memperkirakan para wanita diperkosa dan dibunuh.
Selain itu, sebanyak 3.500 buah rumah dibakar mengakibatkan sekurang-kurangnya 30.000 penduduk kehilangan tempat tinggal.

Video puluhan korban Rohingya yang dibakar hidup-hidup
Syaikh Abdullah Umar dari Arakan, Myanmar tadi malam memberitakan keadaan bangsanya dalam laman facebooknya. Saksikan video jasad-jasad muslim yang menjadi arang bersama rumah mereka lihat di: http://www.gensyiah.com/rohingya-benar-benar-dilupakan-dunia.html
Dan video pengakuan serta cerita sedih ibu-ibu Rohingya yang anaknya dilempar kedalam api oleh militer Myanmar lihat di : http://5pillarsuk.com/video/video-myanmar-army-throw-rohingya-children-into-fire-in-front-of-their-mothers/
Petisi agar Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi ditarik kembali
Aung San Suu Kyi dan partainya Liga Kebangsaan untuk Demokrasi dapat memerintah Myanmar saat ini, namun membiarkan dan mendukung operasi Militer pemusnahan dan pembakaran Rohingya dimasa pemerintahannya. Klik dan tanda tangani petisi disini : https://www.change.org/p/take-back-aung-san-suu-kyi-s-nobel-peace-prize?recruiter=71609953&utm_source=share_petition&utm_medium=facebook&utm_campaign=share_page&utm_term=mob-xs-share_petition-no_msg
Terakhir doakan muslim Rohingya, Allahumansur ikhwanana fii Rohingya. Semoga Allah jaga saudara muslim Rohingya. Dan doakan pula pelakunya diazab Allah..
Sumber : BBC, Republika, Islamedia, Utusan.my, Sindonews